Tekonlogi 5G menjadi topik hangat di CES 2019 di Las Vegas. Dalam ujicoba yang dilaksanakan oleh Ericsson dan Indosat akhir November lalu, didapat kecepatan 10 Gbps, artinya ratusan kali lebih cepat dibanding teknologi 4G saat ini.
Dengan latensi (jeda) yang sangat rendah dan kecepatan sangat tinggi, penerapan teknologi 5G akan memudahkan kehadiran mobil otonom, atau pembedahan jarak jauh. Luar biasa!
Setidaknya sudah ada 3 operator yang mengujicoba teknologi 5G di Indonesia. Telkomsel dan XL Axiata melakukan ujicoba teknologi 5G pada Agustus lalu. Uji teknologi 5G dilakukan Telkomsel dengan menampilkan mobil otonom atau mobil yang berjalan tanpa sopir dalam ajang Asian Games 2018
Teknologi 5G akan menjadi fokus utama tahun ini. Teknologi ini tidak hanya fokus pada kecepatan, tapi juga mengkoneksikan perangkat satu sama lain.
Saat ini, pengembangan 5G dilakukan di berbagai negara di dunia, hal ini akan memberikan dampak besar bagi perekonomian global. Di Amerika, jaringan 5G sudah mulai diresmikan pada 1 Oktober 2018, sedangkan di Swiss baru saja bisa dinikmati pada 8 November 2018 lalu. Kita? Masih menunggu tahun 2022!
Ya, kita kembali tertinggal 4 tahun dari negara-negara maju dalam soal sinyal 5G. Kenapa kita baru pada tahun 2022 bisa menerapkan sinyal 5G? Karena proses dari mulai uji coba, lelang frekuensi, dll memakan waktu lama.
Tahun 2019 baru dilakukan Penyusunan dan sosialisasi draft kebijakan 5G. Tahun 2020 -- 2021 sudah masuk Finalisasi kebijakan dan regulasi untuk 5G (spektrum, model bisnis, BHP, dll). Â Ujicoba 5G dengan device 5G komersial (sudah ada di pasar) dan Konsultasi public dilakukan di rentang waktu yang sama.
Tahun 2022 Lelang frekuensi 5G dan Launching layanan broadband berbasis 5G (Mobile dan Fixed Broadband). Jadi kalau tidak ada halangan, baru tahun 2022 kita menikmati sinyal 5G. kalau ada halangan? Wallahu a'lam! Dan seperti yang sudah-sudah, Jakarta akan menjadi prirotitas utama. Setelah itu baru kota lain termasuk Yogyakarta.
Ini membuat sedih Bambang Soepijanto selaku tokoh masyarakat Yogyakarta. Keterlambatan Teknolgi 5G masuk Yogyakarta akan memuat wilayah ini tertiggal dengan kota-kota di benua lain. Ingat, saat ini era global. Yogyakarta tidak hanya bersaing dengan Bali atau Raja Ampat. Tapi juga dengan Phuket, Paris, New York, Dubai, dll.
Kota yang sudah yang menikmati layanan 5G tentu masyakatanya akan "lebih mudah" bersaing dan meningkatkan produk dan layanan jasa. Sinyal 5G akan meningkatkan geliat ekonomi. Sinyal 5 akan lebih "NGAYANI" masyarakat.
Untuk itulah Bambang Soepijanto yang juga Calon DPD RI Dapil Yogyakarta ini bertekad, bila terpilih nanti dia akan mendorong Pemerintah dan stakeholder telekomunikasi nasional untuk secepatnya menhadirkan teknologi 5G. dan agar jangan hanya Jakarta yang jadi prioritas. Yogyakarta juga Indonesia!@
BACA JUGA
Siapa Pemain Asing Yang Akan Dibeli PSS Sleman?
Masihkan Yogyakarta Menjadi "Ibu"?
Bambang Soepjianto Calon DPD RI Dapil Yogyakrta Paling Jujur?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H