Sebagai penulis pemula di Kompasiana, saya merasakan semangat sekaligus kebingungan. Setiap kali membuka dashboard dan melihat tulisan-tulisan saya mendapat rating atau komentar, ada kebanggaan kecil di dalam hati. Namun, kebanggaan itu kadang goyah saat melihat profil mereka yang memberi respons. Bukan hanya penulis lama, sebagian dari mereka memiliki tulisan yang matang, cara penyampaian yang tajam, dan bahkan gaya bahasa yang menarik.
Awalnya, saya bertanya-tanya, "Apa yang membuat tulisan saya begitu berbeda dengan tulisan mereka?" Setelah itu, muncullah keraguan. Apakah saya cukup baik untuk berada di platform ini? Apakah tulisan saya layak dibaca? Kebingungan ini mungkin wajar dialami oleh penulis yang baru memulai, tapi tidak mudah untuk mengatasinya.
Namun, setelah beberapa waktu, saya mencoba mengubah cara pandang. Mungkin, daripada merasa tersaingi, saya bisa belajar dari para penulis senior yang sudah lebih berpengalaman ini. Saya mulai mengamati apa saja yang membuat tulisan mereka tampak lebih "hidup," lebih "bernyawa," dan tentu saja lebih diminati pembaca. Berikut beberapa hal yang akhirnya saya temukan dan mungkin bisa ditiru:
1. Menyajikan Topik dengan Kedalaman dan Riset yang Matang
Salah satu hal yang saya perhatikan, penulis senior sering kali menyertakan fakta, data, atau riset dalam tulisan mereka. Mereka tidak hanya berbagi opini tetapi mendukungnya dengan sumber yang bisa dipercaya. Ini membuat tulisan mereka tidak hanya menarik tetapi juga informatif. Dengan riset yang baik, sebuah tulisan menjadi lebih bernilai dan pembaca pun merasa mendapatkan sesuatu yang lebih.
2. Menggunakan Bahasa yang Tepat Sasaran
Setiap kali membaca tulisan penulis yang lebih berpengalaman, saya merasa pembawaan bahasa mereka begitu cair dan menyenangkan. Ternyata, mereka menggunakan bahasa yang mudah dipahami, tapi tetap punya daya tarik. Mereka bisa menjembatani ide-ide yang rumit dengan bahasa yang lugas, sehingga pembaca tidak merasa terbebani atau bingung. Ini adalah sesuatu yang saya coba pelajari pelan-pelan---bagaimana menyederhanakan ide tanpa kehilangan esensinya.
3. Menghadirkan Keunikan Diri dalam Setiap Tulisan
Setiap penulis senior tampaknya punya ciri khas yang membuat tulisan mereka mudah dikenali. Ada yang menggunakan gaya bahasa tertentu, ada pula yang terkenal karena gaya penulisan yang personal. Saya belajar bahwa mengembangkan ciri khas dalam menulis membutuhkan waktu dan ketekunan, tetapi ini penting agar tulisan memiliki "warna" tersendiri.
4. Fokus pada Pengalaman dan Nilai untuk Pembaca