Mohon tunggu...
ABD HARIS
ABD HARIS Mohon Tunggu... Guru - guru sd

guru SD/pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Belajar dari Penulis Senior: Apa Saja yang Bisa Kita Tiru?

1 November 2024   14:16 Diperbarui: 1 November 2024   14:18 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Pexels.com

Sebagai penulis pemula di Kompasiana, saya merasakan semangat sekaligus kebingungan. Setiap kali membuka dashboard dan melihat tulisan-tulisan saya mendapat rating atau komentar, ada kebanggaan kecil di dalam hati. Namun, kebanggaan itu kadang goyah saat melihat profil mereka yang memberi respons. Bukan hanya penulis lama, sebagian dari mereka memiliki tulisan yang matang, cara penyampaian yang tajam, dan bahkan gaya bahasa yang menarik.

Awalnya, saya bertanya-tanya, "Apa yang membuat tulisan saya begitu berbeda dengan tulisan mereka?" Setelah itu, muncullah keraguan. Apakah saya cukup baik untuk berada di platform ini? Apakah tulisan saya layak dibaca? Kebingungan ini mungkin wajar dialami oleh penulis yang baru memulai, tapi tidak mudah untuk mengatasinya.

Namun, setelah beberapa waktu, saya mencoba mengubah cara pandang. Mungkin, daripada merasa tersaingi, saya bisa belajar dari para penulis senior yang sudah lebih berpengalaman ini. Saya mulai mengamati apa saja yang membuat tulisan mereka tampak lebih "hidup," lebih "bernyawa," dan tentu saja lebih diminati pembaca. Berikut beberapa hal yang akhirnya saya temukan dan mungkin bisa ditiru:

1. Menyajikan Topik dengan Kedalaman dan Riset yang Matang

Salah satu hal yang saya perhatikan, penulis senior sering kali menyertakan fakta, data, atau riset dalam tulisan mereka. Mereka tidak hanya berbagi opini tetapi mendukungnya dengan sumber yang bisa dipercaya. Ini membuat tulisan mereka tidak hanya menarik tetapi juga informatif. Dengan riset yang baik, sebuah tulisan menjadi lebih bernilai dan pembaca pun merasa mendapatkan sesuatu yang lebih.

2. Menggunakan Bahasa yang Tepat Sasaran

Setiap kali membaca tulisan penulis yang lebih berpengalaman, saya merasa pembawaan bahasa mereka begitu cair dan menyenangkan. Ternyata, mereka menggunakan bahasa yang mudah dipahami, tapi tetap punya daya tarik. Mereka bisa menjembatani ide-ide yang rumit dengan bahasa yang lugas, sehingga pembaca tidak merasa terbebani atau bingung. Ini adalah sesuatu yang saya coba pelajari pelan-pelan---bagaimana menyederhanakan ide tanpa kehilangan esensinya.

3. Menghadirkan Keunikan Diri dalam Setiap Tulisan

Setiap penulis senior tampaknya punya ciri khas yang membuat tulisan mereka mudah dikenali. Ada yang menggunakan gaya bahasa tertentu, ada pula yang terkenal karena gaya penulisan yang personal. Saya belajar bahwa mengembangkan ciri khas dalam menulis membutuhkan waktu dan ketekunan, tetapi ini penting agar tulisan memiliki "warna" tersendiri.

4. Fokus pada Pengalaman dan Nilai untuk Pembaca

Dalam tulisan mereka, para penulis ini tidak sekadar berbicara tentang diri sendiri tetapi sering kali memberi nilai bagi pembaca. Misalnya, dalam curhatan mereka pun terselip pelajaran atau hikmah yang bisa diterapkan oleh siapa pun yang membacanya. Saya menyadari bahwa kunci dari tulisan yang kuat adalah membuat pembaca merasa terhubung dan memperoleh sesuatu yang bermanfaat dari apa yang kita tulis.

5. Konsistensi dan Ketekunan

Salah satu hal paling sederhana namun penting yang saya pelajari dari penulis senior adalah konsistensi mereka. Mereka tidak hanya menulis sesekali, tetapi terus-menerus menghasilkan karya. Mungkin ini juga yang menjadikan mereka lebih terampil dari waktu ke waktu. Saya mulai menyadari bahwa setiap tulisan adalah bagian dari proses belajar, dan semakin sering kita menulis, semakin berkembang kemampuan kita.

6. Menjadi Penulis yang Terus Belajar

Pada akhirnya, kebingungan yang saya rasakan sebagai penulis baru adalah bagian dari proses belajar. Saya tahu bahwa tulisan saya belum sempurna dan mungkin masih jauh dari apa yang diharapkan. Tapi justru karena itulah saya harus terus belajar, terus menulis, dan terus memperbaiki diri.

Menjadi penulis di Kompasiana bukan hanya tentang mengejar komentar atau rating tinggi. Bagi saya, ini adalah perjalanan menemukan gaya penulisan yang sesuai dengan diri saya sendiri, sambil tetap terbuka pada kritik dan saran. Setiap penulis pasti memulai dari awal, dan setiap tulisan yang mereka hasilkan adalah bagian dari perjalanan itu. Jadi, saya akan terus menulis, belajar dari mereka yang lebih berpengalaman, dan mencoba menularkan semangat ini pada setiap kata yang saya tuliskan.

Tulisan ini adalah catatan perjalanan saya, sebagai pengingat bahwa setiap langkah kecil membawa kita menuju tulisan yang lebih baik. Jadi, untuk kalian yang mungkin juga mengalami kebingungan serupa, mari terus berproses dan menikmati perjalanan ini. Kita masih punya banyak waktu untuk belajar, dan siapa tahu, suatu hari nanti kita pun bisa menjadi inspirasi bagi penulis baru yang lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun