Mohon tunggu...
Haris Fauzi
Haris Fauzi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Penyuka Kajian Keislaman dan Humaniora || Penikmat anime One Piece.

Selanjutnya

Tutup

Love

Nikahi Aku Sekarang

28 Oktober 2022   11:18 Diperbarui: 28 Oktober 2022   16:05 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

A man can really love a girl so much but he can still leave her. Not because he loves someone else, but because he thinks he doesn't deserve her

Let me tell you about perbedaan cowok dan cewek dalam pernikahan. Cewek itu membutuhkan status, menikah atau dinikahi akan membuat cewek dianggap laku dan dicintai. Entah kenapa, para cewek begitu terobsesi untuk dicintai, bahkan berlomba dan bersaing untuk menunjukkan siapa yang menang dan siapa yang kalah. Sementara berbeda dengan cowok, mereka menganggap pernikahan adalah tanggungjawab. Maka, pada umumnya yang tergesa-gesa minta untuk dinikahi adalah cewek, sementara cowok terkesan nanti-nanti saja soalnbya belum siap tanggungjawab besarnya.

After merried dan memiliki anak, banyak cewek yang merasa tidak seindah ekpektasi dan bayangannya, dan yang cowok seringnya frustasi dengan tuntutan istri yang begitu tinggi, padahal "boys will always be boys", yang stres tidak hanya cewek, tetapi juga cowok yang stres setelah menikah dan memiliki anak. Salah satu jalan pelariannya adalah dengan mencari kesenangan pas dia bujang dulu, entah memancing atau game, sampai sini paham ya.   

Quarter life crisis cowok cenderung aneh, kekhawatiran cowok mendorongnya untuk meninggalkan pasangannya. Bukan karena ia tidak lagi mencintainya. Sungguh! Para cowok itu hanya takut tidak bisa menjadi yang terbaik serta sesuai dengan pasangannya, dan benar saja mereka hanya perlu diyakinkan.   

Di luar sana, begitu banyak kasus cowok yang ditinggal menikah karena pasangannya lebih menerima lak-laki yang lebih siap menikahinya. Coba sesekali kita pahami, bahwa harga diri laki-laki adalah berusaha menjadi pelindung kelurga, mari kita bangun ketersalingan diantara kita. Sekarang jadi tahu dan mengerti kan, kenapa laki-laki suka bengong?

Tentang seorang laki, bukan tentang diri sendiri, namun juga kelurga. Maaf, bukan tidak perhatian, kadang pikirannya hanya terlalu berbagi dan terbagi. Bukan tidak ingin segera menikahi, tetapi ada tanggung jawab yang dipikul.

Kamu adalah segalanya, kamu adalah alasanku semangat. Please, kamu jangan pernah berpikir untuk pergi. Namun di sisi lain, bahagiamu adalah bahagiaku, aku tidak mungkin menahanmu. Aku terlihat tenang, padahal aku takut. Mungkin dalam pandangmu aku tidak peduli padahal aku begitu sangat khawatir, aku takut kamu bertemu dengan yang lebih siap. Dalam batinku, "Ketika aku mencintamu, tidak ada yang tidak ku maafkan darimu, bahkan ketika kau tidak pernah pulang lagi".

Situasi kerjaan aku sekarang, membuatku jadi jadi terlalu dingin buat kamu, ga care sama kamu, ignoring you. Akibatnya kamu ga happy, aku mengerti, bagaimanapun kamu sebagai wanita, kamu sebagai pasangan membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari aku.

Butuh untuk didengarkan, butuh diberikan waktu untuk bercerita, butuh dibimbing, butuh disayang dan diperhatikan, dijaga, dihargai dan diprioritaskan.

Kondisi aku sekarang membuatku gagal memenuhi apa yang menjadi basic kebutuhan kamu dalam sebuah hubungan, ya, aku gagal.

Aku ga ingin kamu sakit, kecewa dan sedih terusan begini, dengan perasaan tanpa tahu ini ujungnya bakal bahagia seperti yang kamu harapkan atau tidak.

I still don't understand how you lose the ability to communicate your worries and concerns. The time you mentioned you felt uncomfortable, for several months I also endured similar discomfort. But that's only one consequence of staying committed. And I'm talking it, all along I think I've tried to understand your goals, your pace. But you didn't put in the same effort, i thought we were able to stand on solid ground and solve problems cool-headed just with the right communication.         

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun