Pertama, jujur kepada diri sendiri bahwa dirimu tidak sedang baik-baik saja, ada masalah dalam kehidupanmu yang perlu diselesaikan. Bukan justru diabaikan atau dihindari. Sebab sesuatu yang sebenarnya belum selesai dan berusaha dihindari hanya akan menjadi bom waktu. Meledak di saat kita tidak sedang mempersiapkan apa-apa. Seperti dia yang pergi pas lagi sayang-sayangnya.
Maka dari itu, berusahan jujur pada diri sendiri adalah sesuatu yang perlu kamu lakukan lebih dahulu. Berusaha masuklah pada diri sendiri, bertanya pada diri sendiri. Apa yang sedang kamu rasakan? Apa yang sedang mengganjal? Terima semua perasaan tersebut pelan-pelan. Terima sesuatu yang memang tidak seperti harapanmu itu.
Kedua, dengan masuk dalam diri sendiri, kamu pun telah memahami ada yang tidak beres dengan dirimu. Juka kamu merasa masalah tersebut tidak dapat kamu selesaikan seorang diri, jangan ragu untuk menceritakannya pada orang lain. Ceritakan pada siapa pun yang memang kamu percaya. Jangan terlalu sombong pada diri sendiri, kita kan memang diciptakan sebagai mahluk sosial.
Kamu bisa saja menceritakan hal yang mengganjal tersebut kepada orang terdekatmu, orang yang sebenarnya nggak dekat-dekat amat sama kamu, ataupun pada tenaga profesional semacam psikolog. Keluarkan hal-hal yang sesak di dada pada orang yang kamu percaya pada orang yang kamu yakin akan diterima apa adanya dan tidak men-judge-mun dengan semena-mena. Sebab, penerimaan dari orang lain dapat membantumu untuk lebih mudah menerima diri sendiri.
Ketiga, dalam keadaanmu yang masih labil, usahakan jangan terlalu sering berada dalam kesendirian. Jika kamu memang belum benar-benar baik-baik saja, kesendirian hanya akan membuatmu menjadi overthinking, lantas berimajinasi yang berlebih dan membuat berbagai kemungkinan.
Akan berbahaya jika kamu justru menikmati rasa sedih dan tangis itu berlama-lama. Misalnya dengan mendengarkan lagu-lagu melow yang dirasa mewakili perasaanmu. Tolong, jangan lakukan itu.
Tidak perlu juga selalu berusaha berada di dalam sebuah pergaulan yang ramai dan tampak bercengkrama dengan kebahagian berlebih biar bisa diposting di story media sosial. Kamnu cukup tidak sendiri, dengan ditemani satu atau dua teman yang benar-benar diterima.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H