Mohon tunggu...
Haris Fauzi
Haris Fauzi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Penyuka Kajian Keislaman dan Humaniora || Penikmat anime One Piece.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sapardi Djoko Damono dan Sabda Kasih Hujan

26 Desember 2018   15:35 Diperbarui: 19 Juli 2020   13:35 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sapardi Djoko Damono. || Sumber: Katasajak Instagram.

Meskipun mereka berbeda suku dan agama, kasih sayang mereka datang dari dunia yang kasat mata. Kasih sayang mereka tidak dapat dibatasi  hanya oleh persoalan kecil. Kasih sayang mereka terlalu luas untuk ditafsirkan.

Pernikahan antara dua orang yang berbeda keyakinan dan suku merupakan masalah besar bagi orang yang masih meyakini adat nenek moyang. Apalagi dalam Islam ada larangan pernikahan beda agama, dan pernikahan tersebut tidak sah dalam hukum agama. Kecuali yang beragama nonmuslim mau menjadi muallaf. 

Memang ada beberapa keluarga yang tak mempermasalahkan perbedaan tersebut. Mereka setuju dengan keputusan salah satu keluarganya untuk menikahi siapapun, asal saling mencintai. 

Tapi bagi orang jawa, mereka lebih menyetujui anaknya untuk menikah dengan orang yang bersuku sama. Bahkan kebanyakan menikah dengan tetangga sendiri. Mereka beralasan, keluarganya tetap dalam satu adat dan satu keyakinan.

Hujan di Bulan Juni, sebuah ungakapan metaforis dari Sapardi saat menggambarkan peristiwa atau sebuah kisah yang tidak biasanya diyakini. 

Prisip keterbacaan di dalam novel, diambil dari sebuah puisi yang akhirnya menjelma menjadi sebuah novel tersebut menjadikan semakin romantis dan sarat akan bahasa kesustraan. Sapardi berhasil menyajikan novelnya menggunakan bahasa yang tinggi. 

Sehingga sedikit susah untuk dipahami bagi pembaca yang kurang mengerti sastra. dan akhir dari ceritanya masih menggantung. Tak ada ketegasan bagaimana akhir kisah Sarwono dan Pingkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun