Aku menyusuri senja yang tampaknya enggan tersenyum
Senja yang angkuh dalam benak batinku
Aku berjalan tertatih memegang dadaku
Yang terlanjur luka dan sesak
Jika nyatanya tak mampu dan kuat unutk menahannya keping hatiku
tercecer jatuh sedikit demi sedikit
Keping hatiku berserakan jatuh bak daun kering yang pergi
Meninggalkan rantingnya di hijaunya rumput sore itu
Adakah yang memiliki perekat?, tolong aku.
Hatiku tercecer.
Tak ada  yang peduli
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!