Ia dikabarkan telah mengirimkan naskah milik Pram ke lomba Balai Pustaka dengan juri H.B Jassin. Ternyata naskah milik Pram menang, itulah yang menjadi tonggak sejarah dunia kepengarangan Pram.
Sebagai sastrawan, Pram telah menelurkan kurang lebih 50 karya dan telah diterjemahkan ke 41 bahasa asing. Pram menyebut karyanya sebagai anak rohani yang memiliki sejarah sendiri, dilepas dari saya. Apabila ada yang menanyakan hubungannya, Pram tidak menjawabnya. Ada yang terus tumbuh dan ada yang mati muda, di luar kendali saya. Pram tentu memiliki sejarahnya sendiri sebagai manusia dalam kehidupannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H