Vihara Vipassana Kusalacitta yang beralamat di Perum Bojong Menteng Indah, Jl. Kemuning Raya Dalam, RT 03/13, Bojong Menteng, Rawa Lumbu, RT.001/RW.013, Bojong Menteng, Kec. Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat 17117, menyelenggarakan Upacara Tri Suci Waisak.
Pada masa pandemi saat ini protokol kesehatan menjadi perhatian penting dalam perayaan ini. Kesederhaan yang bersahaja tidak mengurangi makna peristiwa perayaan ini pada para umatnya.
Peristia Waisak memiliki 3 peristiwa penting dalam perjalanan Sidharta pada kehidupanya yang terjadi pada waktu punama dan dibulan Waisak. Ketiga peristiwa tersebut adalah Lahirnya Pangeran Siddharta di Taman Lumbini pada tahun 623 S.M, Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodh Gaya) pada usia 35 tahun pada tahun 588 S.M, Buddha Gautama parinibbana (wafat) di Kusinara pada usia 80 tahun pada tahun 543 S.M[1].
Ketiga peristiwa ini selalu dieringati oleh umat Buddha Indonesia dan seluruh dunia yang pada tahun ini jatuh pada tanggal 26 Mei 2021 atau 2565 TB.
Perayaan Waisak diselenggarakan tepat pada bulan Purnama Sidi (BulanUtuh) yang menjadi tanda pencerahan atau penerangan sempurna pada proses pencarian Sidharta.
Pada tahun ini Tema besar yang diangkat adalah “Cinta Kasih Membangun Keluhuran Bangsa”, sebuah tema yang memiliki ajakan penting bagi umat manusia dalam kehidupan berbangsa.
Secara umum, “kasih” dapat diartikan sebagai sesuatu keaadan dimana adanyaperasaan sayang, merasa suka kepada sesuatu baik itu kepada manusia maupun kepada benda-benda[2].
Menerjemahkan kasih dalam keluhuran bangsa ini dapat diartikan sebagai prilaku laku hormat danmenghormati antar masyarakat dengan kesadaran untukkembali pada nilai kehidupan yang luhur.
Leluhur kita sudah banyak menitipkan pelaajaran laku hormat atau budayapudja ini pada seni dan budaya yang sampai saat ini beberapa masihbisa kita lihat dan dengarkan. Dulu semasa kita kecil bagi kami yang tinggal di Jawa atau desa setiap mau tidur diwejang (nasehati) oleh ibu kita dengan tembang.
Inilah satu bukti bahwa kembali ke nilai budaya kita sendiri menjadi sangat penting diera saat ini, dimana arus informasi dandukungan tehnologi disadari atau tidak merubah sedikit demi sedikit pola pandang diri kita, sehingga kama-kelamaan karakter kebangsaan kita akan tergantikan. Kekawatiran ini beralasan jika kita melihat tayangan pada informasi media kita budaya baru telah merubah paradikma anak muda dinegeri ini menjadi mengikuti pola apa yang mereka konsumsi.
Untuk itudengansemangat Tri Suci Waisak melalui tema “Cinta Kasih Membangun Keluhuran Bangsa” adalah moment yang tepat untuk kembali menyadarakan kita semua untuk mencapai kehidupanberbangsa yang rukun dalam ke-Bhinekkan ini.
Menurut Bhante Dhammiko Thera, marilah kita kembali ke jatidiri bangsa mengembalikan kembali nilai-nilai luhur, dimana kita dulu bersama dan bersatu, untuk hal tersebut maka nilai-nilai luhur ini senantiasa kita gali danlestarikan terus dengan kebersamaan dansemangat persatuan semuanya ini untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Untuk itu dalam kehidupan kita harus selalu harmonis, selaras dengan alam dan selaras dengan lingkungan sosial. Didalam kehidupan sebagai seorang Buddhis kita harus memiliki pengendalian untuk tidak merusak alam dan lingkungan dan tidak membuat mahluk lain merugi.
Disamping mengendalikan diri, kita juga harus selalu berbuah baik kepada semua mahluk meskipundalam bentuk yang sederhana semampu kita. Buddhisme mengenal ada lima peraturan moral Pancasila buddhis dan Panca Dhamma :
Pancasila buddhis (Pedoman Hidup)
Panca Dhamma (Prilaku Hidup)
Pāṇatipātā veramaṇi sikkhāpadaṁ samādiyāmi
(aku bertekad akan melatih diri menghindari pembunuhan makhluk hidup )
Mettā-Karunā
Cinta kasih dan belas kasih kepada semua makhluk.
Adinnādānā veramaṇi sikkhāpadaṁ samadiyāmi
(aku bertekad akan melatih diri menghindari pengambilan barang yang tidak diberikan)
Sammā-ājīva
Mata pencaharian yang benar, seperti tidak menjual senjata, prostitusi, penipuan, dan lainnya.
Kāmesu micchācārā veramaṇi sikkhāpadaṁ samādiyāmi
(aku bertekad akan melatih diri untuk menghindari perbuatan asusila)
Santuṭṭhi
Merasa puas dengan apa yang dimiliki
Musāvādā veramaṇi sikkhāpadaṁ samādiyāmi
(aku bertekad akan melatih diri untuk menghindari ucapan yang tidak benar)
Sacca
Kebenaran atau kejujuran.
Surāmeraya majjapamādaṭṭhānā veramaṇi sikkhāpadaṁ samādiyāmi
(aku bertekad akan melatih diri untuk menghindari segala minuman keras yang dapat menyebabkan lemahnya kewaspadaan)
Satisampajañña
Perhatian dan pengertian benar.
Semoga semangat tema Waisak tahun ini dapat menjadi doa yang terwujud bagi bangsa ini. Teringat doa yang diucapakan oleh Bhante Dhammasubo Mahatera :
Negara ini akan utuh apabila....
Bangsanya tidak melupakansejarah.
Rakyatnya tidak meninggalkan sastra budayanya sendiri
Pemimpin-pemimpinya malu berbuat jahat takut akan akibatnya.
Doa-doanya ......
Semoga hujan turun tepat pada musimnya
Semoga duniamaju dengan pesat dan damai
Semoga pemerintah berlaku lurus
Semoga para pejabat, para birokrat, para aparat...mau bertirakat
Semoga para penjahat segera bertobat
Semoga yang miskintidakmelawan yang kaya
Semogayang kayatidak melawan penguasa
Semoga penguasa tidak merusak negara, tidak merusak agama, tidak merusak alam semesta
Semoga para korban mendapat pertolongan
Semoga semua mahluk berbahagia
Sadhu....Sadhu...Sadhu...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H