Hei, dikabarkan
Siang itu ada seorang Tikus
Tengah berjalan terseok-seok
Mendatangi warung setengah tirai di bulan puasa
"Selamat siang pak Kus, mau pesan apa?"
Tanya Jon sang pemilik warung
"Disini kami menyediakan hak-hak rakyat jelata dan airmata bocah kurus tak berbaju"
Lanjut John dengan ramah tamah
Pak Kus malah menanyakan waktu
"Ngomong-ngomong Sekarang sudah pukul berapa ya nak?"
"Sudah pukul 2 siang pak sepertinya pukul 2 siang adalah waktu yang tepat untuk mengibuli rakyat Pak"
Jawab John dengan sopan
Sang Tikus pergi tanpa pesan
Kemudian Pak Kus melihat ada pemandangan indah di tepi sawah
Seorang bocah
Bertopi jerami
Tengah asyik memainkan selaput-selaput bambu yang sudah menguning
Suaranya begitu merdu
Desahannya begitu biru
Pak Kus kaku
Lalu tersipu
Ia mendekat
Mulai merayap
Ia bertanya,
"Wahai bocah dekil sialan dari mana kau temukan Seruling itu?"
Sang bocah menjawab
"Di tepi sana, di gudang sana, di gudang bekas uang, di tumpukan lembaran hutang negara yang kurasa mulai menggunung lalu terapung di ujung-ujung".
Pak Kus bergerak
Mulai beranjak
Ia tak sanggup
Ia tak kuasa
Kepalanya pusing
Ia menanyakan kamlet
"Dimana kamlet? Duhai kamlet jangan buru-buru pergi karena dumolit sudah duluan berlari"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H