Menggelitik gendang telinga, bukan lagi suara yang sangar
sejak kapan sayup-sayup  terdengar
Raunganmu yang menghilang
Entah sudah berapa ribu senja yang kau temui
Aku yakin bukan itu sebabnya
Apakah gedung pencakar langit yang menelanmu?
Ataukah sekumpulan cerobong asap yang memenjarakanmu?
Mungkinkah juga juragan modal yang memangkasmu tandus?
Apa bahkan orang yang menganggap dirinya bijak yang menjualmu?
menelanmu bagaikan jam pasir
aku rasa tak sesederhana itu,
Lepas dari itu, dimanakah gerombolan orang yang mengaku mencintaimu?
Ingin menjagamu dengan janji-janjinya?
Yang mengaku hidup bersama mu
Sekarang mungkin mereka lebih kejam dari gedung, dari cerobong, bahkan dari orang bijak.
Melewatimu, melukaimu dengan belati mereka
Mencabut setiap helai rambutmu
Mengotori tubuhmu dengan sampah dapur
Bagi kalian para pecinta, renungkanlah.
Harist Akhmad Muzaki 7 Mei 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H