Mohon tunggu...
Haris Boritnaban
Haris Boritnaban Mohon Tunggu... Penulis - Pelayan

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pentingnya Filter Informasi: Menjaga Racun Mental yang Menyusup Masuk ke Pikiran Kita

14 Juni 2024   02:09 Diperbarui: 14 Juni 2024   02:24 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Baru-baru ini saya membaca sebuah meme yang bertuliskan: "akhirnya lulus juga SD setelah 6 tahun kita melalui masa yang sulit. Makasih sayang sudah temani aku dari nol sampai lulus SD."

Nah, Anda bisa bayangkan, betapa rusaknya moral generasi saat ini, ketika menyerap pesan dari meme tersebut bahwa menjalin hubungan percintaan diusia SD itu dilegalkan atau normal-normal saja.

Dan, masih banyak lagi contoh yang lain terkait bahaya menyerap informasi atau konten sampah apa saja demi hiburan.

Dalam sejarah kejatuhan manusia pertama di Eden, manusia jatuh kedalam dosa karena memercayai dusta iblis yang menaruh keragu-raguan di pikiran manusia bahwa apa yang dikatakan Allah itu tidak benar. 

Nah, apa yang terjadi ketika manusia pertama kala itu menelan mentah-mentah informasi dari iblis? Mereka jatuh kedalam dosa. Dan, akhirnya terpisah dari hadirat Allah.

Hal senada dikuatirkan Paulus. Dalam 2 Korintus 11:3, tertulis:  


Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.

Jadi, bagaimana mungkin Anda bisa menganggap remeh hal ini? Bagaimana mungkin Anda membiarkan pikiran Anda begitu mudah diracuni oleh "informasi-informasi sampah?"

Secara psikis, tindakan Anda selalu sejalan atau mengikuti pikiran Anda. Maka, jika pikiran Anda menyerap hal-hal yang negatif, maka Anda pasti jadi negatif. 

Untuk itu, jagalah pikiran Anda dari "informasi-informasi sampah", semakin pikiran Anda baik, maka baik pula kehidupan Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun