Mohon tunggu...
Haris Boritnaban
Haris Boritnaban Mohon Tunggu... Penulis - Pelayan

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pentingnya Filter Informasi: Menjaga Racun Mental yang Menyusup Masuk ke Pikiran Kita

14 Juni 2024   02:09 Diperbarui: 14 Juni 2024   02:24 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda tentu memiliki pengetahuan umum bahwa penting memilih makanan yang sehat agar kesehatan fisik Anda terjamin. 

Berdasarkan pengetahuan umum ini, "alarm Anda" otomatis "berdering" saat Anda diperhadapkan dengan makanan yang tidak sehat. 

Sekali pun, tidak dapat dipungkiri bahwa banyak orang sengaja melawan intuisi mereka dengan makan sembarangan, padahal mereka menyadari bahwa makan sembarangan berdampak buruk bagi kesehatan.

Prinsipnya sama dengan pengembangan kesehatan pikiran Anda. Anda perlu berhati-hati dalam menyerap informasi yang masuk ke pikiran Anda. Ya! 

Baiklah, sekarang saya mengajak Anda untuk memikirkan bahwa Anda hidup di dunia informasi. 

Kapan pun ketika Anda mau, Anda akan mendapatkan informasi yang Anda perlukan dalam waktu sekejap. Namun, apakah informasi yang Anda terima baik untuk kesehatan pikiran Anda? Apa maksudnya?


Coba Anda pikirkan bahwa pada kenyataannya banyak konten dan potongan informasi di media sosial yang tidak mendidik, bukan?

Bayangkanlah bahwa tiap saat konten dan potongan-potongan informasi itu Anda biarkan masuk ke pikiran Anda. Hal ini sama dengan Anda memasukan sampah kedalam pikiran Anda. 

Apa saja konten yang tidak mengedukasi itu? Beberapa waktu lampau tidak sengaja saya menyaksikan sebuah konten lucu yang mengajarkan cara terbaik bagaimana mencuri. 

Nah, lalu saya mengamati konten-konten lucu yang tidak mendidik ini sedang membanjiri sosial media. Saya mengamati, mengapa konten-konten tidak mendidik ini terus dikonsumsi? 

Alasannya karena kebutuhan akan hiburan. Namun, sadar atau tidak, pikiran Anda berlahan-lahan "diracuni" untuk menjadi seperti apa yang Anda saksikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun