Putra - Putri ku kini sudah acuh bersama tenggelamnya ramai riuhnya Uang
Gelak tawa menjadi basi bersama murungnya wajah
Pesan-pesan diabaikan meski berupa Firman Tuhan
Melirik tipis sambil senyum sinis
Didepan para Hedonis yang berjubah Nyentrik
Kurang Manis dan Rapi di kala sendiri
Namun, Berarti ketika menjadi asing
Berbicara bebas tanpa  basa basi yang diiringi puitisasi bahasa
Biar semua tanya menjadi nyata tanpa ditempaÂ
Gurauan mereka terdengar sempurna dibalut Raja Dunia
Oh...
Putra - Putri Ku kini sedang menjadi incaran para Elit ulung
Yang ramah dan berubah menjadi sahabat yang tak berpenghujung
Ini sedikit celoteh tentang kita yang sedang bergumul di opini rumus yang teruntung.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H