SEMARANG - Sewaktu saya sedang makan bersama teman di warung mie godok sekitar Masjid Agung Jawa Tengah, saya sempat kaget dan terbelalak dengan adanya berita soal ISIS yang sudah masuk ke Semarang terkhusus di kampus tercinta UNISSULA. Berita tersebut saya peroleh dari Broadcast Messenger yang dibagikan oleh salah satu teman saya yang tercantum dalam contact BBM. Berita yang dibroadcast oleh teman saya seolah-olah merupakan berita panas yang wajib untuk dibaca, karena telah menyangkut para alumnus pada kampus UNISSULA.
Awalnya sih saya mengira bahwa berita yang di broadcast itu hanyalah berita bohongan, setelah saya mencoba untuk searching di mbah google ternyata beritamengenai 6 alumnus UNISSULA yang diduga masuk ISIS sudah terbit dari 4 hari yang lalu.
Setelah saya mencari tahu tentang apa isi pemberitaan yang sudah banyak terpampang di portal berita online dengan membuka satu persatu, ternyata 6 orang yang diduga masuk ISIS tersebut adalah lulusan S2 pada fakultas agama islam dengan masing-masing bernama Endy, Yono, Anwar Gadi Papo, M.Zulkifli, Dian Saputra, dan M.Acun Wardoyo kesemuanya berasal dari Sulawesi Tenggara.
Dengan adanya pemberitaan yang masih simpang siur itu, saya menjadi berfikir kembali apakah benar UNISSULA sudah kebobolan organisasi islam radikal, Kalaupun itu memang benar adanya, berarti kelompok-kelompok (organisasi) islam yang berada di unissula bisa saja salah satunya telah melakukan sistim kerja sel untuk mempropagandakan ajaran-ajaran yang bersifat radikal dan berbau terorisme. ah, mungkin ni hanyalah analisaku yang terlalu subjektif dalam menilai organ-organ islam radikal sesat .
Akan tetapi setelah saya mengorek informasi (sepertihalnya detektif konan) ke beberapa kawan dari kepolisian, karyawan kampus maupun aktivis-aktivis kampus, secara mayoritas mereka memberikan keterangan kepada saya bahwa benar dugaan atas adanya ISIS di UNISSULA memang sangat kuat (walaupun itu belum terbukti). “Ya ini sih saya bukan bermaksud untuk menjelek-jelekkan kampus”, tapi berdasarkan keterangan-keterangan salah satu civitas akademik memang dahulu pernah ada mahasiswa kedokteran yang disangka menjadi teroris seangkatan dengan imam samudra yang sampai saat ini masih menjadi buronan polisi.
Hal itu akan sangat disayangkan sekali dan mungkin kampus UNISSULA akan manahan rasa malu jika nantinya terbukti kalau mahasiswanya ada yang menjadi salah satu anggota ISIS dan/atau teroris. Lagi pula kemarin-kemarin sewaktu saya berada dikampus juga menemui orang-orang yang menurut saya agak nyeleneh dengan berpakaian celana congklang (bukannya saya anti dengan orang-orang islam yang menggunakan celana congklang lho ya). Yah, semoga saja dugaan-dugaan saya dan beberapa informasi yang saya peroleh itu tidak benar.
Disamping itu pihak kampuspun juga sudah mengklarifikasi terkait adanya 6 alumnusnya yang tergabung dalam ISIS, seperti apa yang dikatakan oleh Wakil Rektor 3 bahwa “Tidak benar kalau ada enam alumnus UNISSULA yang berangkat ke Suriah dan bergabung dengan ISIS,” katanya, dan beliau juga mengakui enam orang yang diduga berangkat ke Suriah tersebut merupakan enam lulusan program strata-2 perguruan tinggi. Keenamnya merupakan bagian dari 24 orang anggota program Cerdas Sultraku yang akan berangkat ke Korea Selatan untuk mengikuti program “Korea Inbound 4H Experience Program”. Beliau juga memberi kepastian tentang keberadaan keenam alumnus tersebut kepada petugas Polsek Genuk, “Sudah disampaikan, bahkan Kapolsek Genuk sudah menghubungi langsung salah satu dari enam orang yang saat ini berada di Bogor itu,” katanya.
Dengan adanya berita yang telah menghebohkan masyarakat UNISSULA dan bahkan sampai keseluruh Indonesia, semoga saja dalam doa saya malam ini dugaan-dugaan mengenai 6 alumnus UNISSULA yang terlibat dengan ISIS tidak benar.
#SAVEUNISSULA
*Tulisan ini sudah diterbitkan 2 hari yang lalu di blog pribadi saya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H