Mohon tunggu...
M Hariri
M Hariri Mohon Tunggu... Freelancer - Pegiat Filsafat dan Pemerhati Demokrasi

Knowledge is power

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Golput dan Matinya Harapan

8 Maret 2019   10:04 Diperbarui: 8 Maret 2019   10:34 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peristiwa itu bukan hanya karena jabatan seorang Mahfud MD, tapi menegaskan bahwa komunikasi dan interaksi sosial-politik yang dimilikinya sangat mendukung hal tersebut. Dengan heran, harus diakui bahwa komunikasi seperti itu sangat penting di saat tidak ada kepedulian. Tanpa mengisolasi aksi gerakan jalanan, tapi sebagai tambahan untuk memperkuat aspirasi dan kritik kita pada pemerintah. Kita harus percaya bahwa di perkumpulan pemerintah dan politisi masih banyak yang memiliki hati baik.

Hal ini pernah disinggung juga oleh Jrgen Habermas tentang teori komunikasi dan emansipasinya. Menurut Habermas, gerakan keras atau radikal saja tidak cukup, kita perlu memiliki komunikasi untuk mengompromikan tugas kita sekaligus menyadarkan terhadap orang-orang yang tidak sadar akan kekeliruannya.  

Dengan demikian, golput harus berevolusi menjadi gerakan lantang yang berkelanjutan, tanpa kekerasan, dan bahkan bisa menyadarkan orang-orang yang selama ini tidak menyadari akan sebuah kekeliruan yang dilakukan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun