Mohon tunggu...
Puthut Hari Pangestu
Puthut Hari Pangestu Mohon Tunggu... Penulis - Guru dan Penulis

Menulis merupakan seni mengolah akal, seni mengasah kecerdasan dan mempertajam ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kekuatan Tak Terbatas dari Pikiran Manusia Part 2

21 Juli 2024   15:10 Diperbarui: 21 Juli 2024   15:12 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pixxabay (JosepMonter)

Daya cipta pikiran melahirkan berbagai jenis produk yang nyata bagi kehidupan.

Pikiran manusia mampu menjadikan sesuatu yang tidak nyata menjadi nyata dan amat sangat berguna bagi kehidupan manusia.

Salah satu dari daya cipta pikiran manusia yang telah diolah dan diuji adalah teknologi.

Teknologi hasil dari daya cipta pikiran manusia atau imajinasi manusia membawa manfaat bagi manusia itu sendiri.

Mulai dari teknologi mesin, dimana ada awalnya kelahirannya mesin hanya digunakan untuk menggerakkan roda kereta uap namun pada perkembangannya teknologi mesin sangat banyak varian yang diciptakan.

Tentunya teknologi memiliki manfaat yang sangat banyak mulai dari transportasi, pengolahan bahan makanan, pertanian, pengairan dan lain sebagainya.

Teknologi hasil daya cipta manusia membuat manusia mampu menghasilkan sebuah barang yang jauh lebih banyak dari hanya menggunakan tenaga manusia sendiri atau hewan.

Pikiran manusia juga menjadi satu-satunya pintu masuk sang penyesat untuk mengobrak-abrik kesadaran manusia.

Pikiran manusia yang mampu melesat bagaikan roket dan mampu menciptakan berbagai hal tentunya juga memiliki resiko yang berbanding terbalik dengan manfaat yang diterimanya.

Disadari atau tidak pikiran manusia merupakan pintu masuk yang sangat mudah bagi sang penyesat untuk menyesatkan dengan bisikannya.

Bagaimana kerja sang penyesat dalam pikiran manusia, ketika pikiran bekerja manusia sering lupa jika semua hal yang lahir dari pikirannya tersebut merupakan sebuah anugrah dari Sang Pencipta.

Tak jarang manusia kelewat batas dalam menggunakan pikirannya sehingga lahir lah keserakahan,,kemarahan, penipuan, ketamakan, kesombongan bahkan kemunafikan.

Tidak sadarannya manusia akan akibat dari sebuah penyesatan tersebut membuat manusia sering terjerumus dalam kesesatan alam pikirannya sendiri.

Dan parahnya kesesatan tersebut akan berdampak besar pada kehidupan manusia yang lainnya, apalagi manusia tersebut sudah menjadi seorang tokoh yang tingkah lakunya banyak dicontoh oleh orang lain dan menjadi sorotan orang banyak.

Itu akan menjadi suatu yang tidak baik tentunya bagi kehidupan manusia itu sendiri, lahirnya perpecahan sehingga menjadi peperangan juga didasari dari kesesatan berpikir manusia sendiri.

Dalam bagian ini manusia harus mampu meredam semua ego ke Aku-an yang membuatnya merasa bisa, merasa memiliki, merasa paling kuat, dan paling hebat.

Pikiran menjadi obat bagi penyembuh segala penyakit yang diderita manusia.

Dalam kondisi tertentu pikiran manusia akan mengalami pengalaman yang tidak mengenakan dalam petualangannya dikegelapan.

Kegelapan berupa keputusasaan akan hidup yang tidak membaik dari sakit, yang tanpa disadari sakit tersebut bersumber dari kesesatan berfikir manusianya sendiri.

Kesesatan yang sudah mengendap bertahun-tahun sehingga merusak sistem imun tubuh dan membuat sel tidak mampu meregenerasi dirinya sendiri sehingga melahirkan berbagai masalah kesehatan.

Untuk itu manusia setidaknya memiliki kebiasaan baik seperti yang agama ajarkan dalam kehidupan sehari-hari dengan berlaku jujur, iklas, sabar, penyayang sehingga energi pikiran tidak tersesat dalam kegelapan berfikir.

Sebenarnya agama sudah mengajarkan mengenai hidup sehat diawali dari berfikir positif dalam keseharian manusia, namun hanya beberapa manusia saja yang mampu melakukannya.

Tak jarang seorang ahli agama yang memiliki banyak pengikut justru terjebak pada kesesatan berfikir karena ego yang besar malah menghambat kesehatannya.

Kekuatan pikiran melahirkan kesadaran yang membuat manusia mampu menyerap kekuatan alam yang dahsyat bahkan mampu menjadi tangga untuk naik kelangit.

Bagi seorang sufi melakukan perjalanan spiritual dengan merenung dan memikirkan kehidupan itu adalah hal yang biasa.

Bahkan sebagian sufi mencoba keluar dari pola kehidupan yang umum dimasyarakat untuk mencoba mencari kesadaran dan menghindari pikiran negatif yang berujung pada kesesatan berfikir.

Ada yang melakukan lelaku berjalan tanpa membawa harta benda, ada yang mengabdikan sisa hidupnya untuk masyarakat, alam bahkan untuk Tuhan.

Semua itu dilakukan untuk memurnikan kesadarannya sehingga pikirannya bersih dari pengaruh yang menyesatkan.

Bagi yang ingin menyelaraskan kesadaran menuju kesempurnaan langkah yang pertama adalah menghilangkan kehendak diri atau ego.

Yang kedua mengasingkan diri dari pengaruh negatif kehidupan dunia yang akan menjadi penghambat dalam perjalanan menuju kesadaran sejati.

Yang ketiga mempelajari dan memahami secara utuh mengenai petunjuk yang telah diajarkan melalui kitab suci dan manusia hanya tinggal mengolahnya saja menjadi kesadaran sejati.

Berlaku hidup selaras dengan alam, berfikir positif, hidup dalam keseimbangan dan menghindari dari pengaruh-pengaruh negatif kehidupan itu akan membuat manusia mampu selaras dalam kesadaran sejati.

Kehidupan yang telah selaras akan mudah memahami gejolak alam berupa sesuatu yang sangat halus dan tidak bisa ditangkap oleh pikiran yang masih memikirkan masalah dunia.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun