Pada tahap ini lah tangan Sang Pencipta hadir untuk menuntun manusia untuk sampai pada-Nya.
Dan tak jarang pada tahap ini pikiran manusia sedang dipertaruhkan antara hidup dan matinya.
Bagaimana bisa pikiran menjadi bahan pertaruhan hidup atau mati manusia itu sendiri padahal hewan pun tanpa akal pikiran bisa hidup damai.
Pada waktu pencarian kesejatian hidup ini lah peran dari sesuatu yang menyesatkan bekerja.
Lantas bagaimana cara agar perjalanan untuk mencari kesejatian hidup itu tidak tersesat.
Tuhan telah memberikan petunjuk sejelas-jelasnya mengenai perjalanan mencari kesejatian hidup tersebut.
Dengan apa dengan berita yang telah disampaikan kepada utusan-utusannya yang menjadi wakil-Nya di dunia.
Tetapi manusia juga tak jarang mengatakan jika berita berupa petunjuk tersebut merupakan sebuah karangan manusia belaka.
Ada satu surat yang akhir-akhir ini terngiang-ngiang dipikiran yang membuat penulis memutuskan membagikan tulisan ini.
Entah apa maksud dan tujuannya secara pribadi tidak mengetahuinya dan hanya bisa mengerjakan semampunya saja.
"Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu Maha Pemurah, yang mengajarkan (manusia) melalui pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya”. Q.S. Al-Alaq 1-5.