Mohon tunggu...
Hario Pamungkas Priambo
Hario Pamungkas Priambo Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Tertarik dengan komunikasi dan ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahasa Gaul atau "Slang" Tahun 80an-90an Vs 2000an

2 November 2021   16:06 Diperbarui: 2 November 2021   17:30 1414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa gaul menjadi salah satu bahasa yang umumnya dipakai oleh remaja dengan maksud untuk menggambarkan peristiwa dengan arti-artinya tersendiri. Dari dulu hingga sekarang, penggunaan bahasa gaul menjadi andalan remaja-remaja pada zamannya untuk saling berkomunikasi. 

Apabila bahasa-bahasa tersebut ingin ditelusuri secara satu persatu dan siapa orang yang membentuk bahasa itu pertama kali, tidak akan ada yang tau asal-muasalnya. 

Bahasa-bahasa tersebut sudah menjadi kebiasaan sehari-hari dan menyebar begitu saja sehingga tidak sedikit remaja yang menggunakan bahasa tersebut.

 
Bahasa gaul atau Slang Words yang digunakan oleh remaja itu sendiri, kian waktu berjalan maka akan terus berubah menyesuaikan dengan kondisi apa yang terjadi saat itu. 

Seperti contoh, sekarang banyak orang yang memanggil laki-laki remaja yang suka mengendarai motor dengan teman-temannya disebut sebagai "Ngab"atau "Ngabers", sedangkan untuk wanita remaja yang suka menonton drama korea disebut sebagai "Hyung" atau "Hyungers". 

Fenomena terbentuknya kata atau bahasa gaul ini dikarenakan pada saati ini terdapat maraknya pengguna motor yang masih muda mengendarai sepeda motornya dan memamerkannya di sosial media dan banyaknya penikmat acara drama korea, terlebih penikmat drama tersebut dominan wanita. 

Kata-kata gaul yang digunakan sekarang lainnya itu seperti kuy yang artinya yuk, kemek yang artinya makan, nongki yang artinya nongkrong, isilop yang artinya polisi dan masih banyak lagi. 

Kata-kata tersebut juga dapat terbentuk karena adanya unggahan / postingan yang booming pada saat itu, sehingga spekulasi dari netizen disalurkan lewat komentar unggahan tersebut dan banyak yang setuju sehingga terbentuk adanya kosakata baru itu. 

Namun jangan salah, penggunaan bahasa gaul jaman dulu juga tidak kalah menarik dengan bahasa gaul zaman sekarang. Melalui wawancara yang saya lakukan dengan Ika Pramita dan Johan Norman selaku kakak saya sebagai salah dua orang yang pernah menggunakan bahasa gaul zaman dulu, banyak kosa kata yang menurut saya unik.

 Seperti contoh pembokat yang artinya pembantu, sepokat yang artinya sepatu, TP yang artinya tebar pesona, dan mokal yang artinya malu. 

Kosa kata tersebut hanya digunakan oleh orang-orang terdahulu dan seiring berjalannya waktu, kata-kata tersebut ada yang tidak dipakai lagi ada juga yang terus berkembang hingga sekarang. 

Melalui kosa kata diatas, kata seperti pembokat dan sepokat menjadi contoh kata-kata gaul yang tidak lagi digunakan sekarang, namun kata-kata seperti TP dan mokal berkembang hingga sekarang yang memiliki kosa kata baru lagi, seperti TP yang dulunya memiliki arti tebar pesona, sekarang TP berkembang menjadi Caper dengan arti cari perhatian. 

Sedangkan kata mokal berkembang menjadi kicep. Kedua kata yang dicontohkan tadi berkembang menjadi slang words yang berbeda namun memiliki arti kata yang sama 

Selain kata-kata yang telah hilang keberadaannya (tidak digunakan lagi) atau kata yang terus berkembang, terdapat juga kata-kata gaul yang dari dulu hingga sekarang masih digunakan karena masih relevan dan masih cocok. 

Melalui wawancara yang sudah saya lakukan juga, saya mencocokan beberapa kata tersebut yang masih digunakan hingga sekarang oleh orang-orang disekitar saya dengan yang pastinya masih di masa remaja. 

Kata-kata tersebut seperti bokap yang artinya ayah, nyokap yang artinya ibu, PW yang artinya posisi wuenak, Madol yang artinya bolos, dan masih banyak lagi. Kata-kata tersebut masih digunakan hingga sekarang oleh remaja-remaja untuk berkomunikasi dengan remaja lain. Jadi, bagaimana nih menurut mu ? Lebih kece mana antara bahasa gaul zaman dulu atau zaman sekarang ? tulis di komentar ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun