Mohon tunggu...
Harin Hidayahturochmah
Harin Hidayahturochmah Mohon Tunggu... -

mendidik dengan hati, bekerja dengan cinta :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Teknik CPR pada Korban Gawat Darurat

3 Januari 2011   04:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:01 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

CPR, atau sering disebut  Resusitasi Jantung-Paru merupakan suatu bentuk pertolongan pertama pada korban yang tidak bernafas dan kuat dugaan jantungnya berhenti berdetak. Tujuan dari CPR ini adalah untuk menstimulasi jantung dan paru korban agar kembali berfungsi.
Terdapat tiga komponen dalam prosedur CPR,yaitu :
1.    Membuka dan melancarkan jalan nafas
2.    Memulihkan pernafasan
3.    Memulihkan sirkulasi darah

Ketiga komponen tersebut merupakan langkah-langkah yang diambil ketika menemui korban tidak bernafas, atau jantungnya berhenti berdenyut.

Yang pertama,cek apakah ada nafas korban. Jika tidak, lakukan komponen pertama yaitu membuka dan melancarkan jalan nafas. Caranya adalah dengan membaringkan korban telentang pada lantai atau tanah. Posisi penolong berada di sebelah kanan, sejajar bahu korban.  Apabila tidak ada dugaan terjadi cedera leher, lakukan teknik ‘tekan dahi angkat dagu’ dengan meletakkan tangan kiri penolong di dahi korban, dan tangan kanan penolong di dagu korban, lalu memposisikan kepala korban agar mendongak. Kemudian buka mulut korban dengan tetap mempertahakan posisi tangan penolong. Lihat apakah ada sumbatan pada jalan nafas. Jika ada, segera keluarkan, kemudian cek lagi pakah sudah ada nafas. Jika sudah ada nafas, lalu cek nadi, jika ada nadi, berarti prosedur CPR berhenti sampai disitu. Namun apabila belum ada nafas, yang harus dilakukan adalah prosedur kedua dalam CPR, yaitu memulihkan pernafasan. Caranya adalah dengan cek nadi terlebih dahulu. Apabila ada nadi, langsung lakukan prosedur tersebut. Pertahankan posisi korban telentang dan penolong masih memposisikan ‘tekan dahi angkat dagu’. Bukan mulut korban, pencet hidung korban agar tertutup, lalu tiup dengan cepat 2 kali melalui mulut korban. Hentikan tiupan bila dada korban sudah mengembang. Cek kembali apakah ada gerakan naik turun pada dada pertanda korban sudah bisa bernafas. Ulangi prosedur pemberian nafas sampai korban bisa bernafas sendiri.

Apabila saat dicek, tidak ada sumbatan pada jalan nafas namun juga tidak ada nadi maupun nafas, yang harus dilakukan adalah menjalankan prosedur ketiga, yaitu memulihkan sirkulasi darah. Sebelumnya, cek terlebih dahulu apakah terdapat luka terbuka yang cukup besar sehingga banyak darah yang keluar. Apabila ada, segera hentikan perdarahan terlebih dahulu dengan menutup luka. Baru kemudian menjalankan prosedur ketiga. Caranya adalah memastikan posisi korban telentang di permukaan rata dan cukup keras. Posisi penolong masih sama berada sebelah kanan sejajar lengan korban. Cari titik kompresi menggunakan jari manis tangan kanan, telusuri dari ujung tulang rusuk korban yang paling dekat dengan penolong hingga ke pertemuan tulang rusuk dengan taju pedang. Letakkan jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan persis di sebelah jari manis tadi. Kemudian letakkan pangkal telapak tangan kiri di titik tersebut kemudian ditumpuk dengan pangkal telapak tangan penolong. Posisi lengan penolong dan tubuh korban harus tegak lurus 90 derajat. Setelah menemukan posisi tangan yang tepat, tekan dada korban 15 kali. Tekan dengan bertenaga dan gerakan cepat sedalam 3-5 cm. Biarkan dada korban mengembang setelah pemberian tekanan, namun jangan melepaskan tangan penolong dari posisi tersebut. Lakukan teknik ini secara berirama sambil menghitungnya. Kemudian lepaskan tangan penolong dan buka jalan nafas dengan ‘tekan dahi angkat dagu’. Hembuskan 2 nafas penuh ke mulut korban sehingga dadanya mengembang. Lalu lakukan kembali kompresi dada 15 kali dilanjutkan 2 kali hembusan nafas. Lakukan hal tersebut hingga 4 kali, lalu cek lagi apakah sudah ada nadi dan nafas. Apabila ada nadi tapi tidak ada nafas, lakukan prosedur kedua. Namun apabila tetap tidak ada nadi dan nafas, lakukan prosedur CPR tadi hingga jantung kembali berdenyut dan korban dapat bernafas, atau sampai petugas medis datang. (Prosedur di atas adalah untuk kasus korban dewasa)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun