Mohon tunggu...
Hari Murti
Hari Murti Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

STRATA 1 BIDANG EKONOMI PERTANIAN ; CInta Menulis untuk Bangsa yang Berliterasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Strategi Penguatan UMKM di Provinsi Lampung agar UMKM Lampung dapat Bersaing di Pasar Nasional & Global

1 September 2024   00:09 Diperbarui: 1 September 2024   00:09 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BPS, berbagai sensus, survei dan sumber lain

Sejak tahun 2015, negara-negara ASEAN menyepakati perdagangan bebas antar negara-negara Asia Tenggara yang dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimana barang-barang yang masuk dari negara ASEAN tidak lagi dibebani bea masuk ke Indonesia atau sebaliknya sehingga harga barang yang masuk ke Indonesia atau sebaliknya  tidak mengalami kenaikan harga untuk menutup biaya administrasi dan legalitas barang masuk. Hal Ini bisa menjadi peluang ataupun ancaman tergantung bagaimana menyikapinya dari pemerintah maupun pelaku ekonomi. Salah satu cara untuk merebut pasar ASEAN adalah dengan merebut pasar domestik dengan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki pada rapat koordinasi bersama Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Jakarta pada 11 April 2023 mengatakan ada 64,19 juta  usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia dengan berbagai komoditas dan hasil industri yang diperjualbelikan baik hasil pertanian langsung maupun hasil olahan industri. UMKM menyerap 97% tenaga kerja pada tahun yang sama. Begitu vitalnya peran UMKM menjadikan pemerintah di berbagai daerah selalu berusaha mewadahi dan memberikan dukungan atas kemajuan UMKM. UMKM memiliki peran yang sangat strategis dalam perekonomian nasional.  Pemberdayaan dan pengembangan yang berkelanjutan perlu dilakukan agar UMKM tidak hanya tumbuh dalam jumlah tetapi juga berkembang dalam kualitas dan daya saing.

Dilansir dari website Kementerian Koperasi dan UMKM (2023), (belum ada pembaharuan data sejak 2020), Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara dengan UMKM terbanyak dengan jumlah 64,19 juta unit usaha meningkat 8,32% dari tahun 2015 dengan jumlah 59,2 juta unit usaha. Menurut Kementerian Koperasi dan UKM  (2023) mengenai perkembangan UMKM di Indonesia sejak 2015-2019, beberapa hal yang dilakukan antara lain dengan membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi salah satu caranya adalah memperkuat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memasarkan produk-produk domestik berkualitas sebagai bagian dari penguatan stabilitas perekonomian Indonesia dalam hal penciptaan lapangan pekerjaan, penyerapan tenaga kerja, pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), dan penciptaan modal tetap atau investasi. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat mendorong pertumbuhan ekonomi serta menciptakan lapangan pekerjaan. UMKM juga dapat menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia serta dapat mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan nilai pendapatan perkapita daerah hingga msyarakat secara individu.

Tabel perkembangan UMKM di Indonesia tahun 2015-2019 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Tabel perkembangan UMKM di Indonesia tahun 2015-2019

Kementerian Koperasi & UMKM, 2023
Kementerian Koperasi & UMKM, 2023
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia, termasuk di Provinsi Lampung. Dalam upaya untuk meningkatkan kinerja UMKM dan membantu mereka menembus pasar nasional dan global, diperlukan sinergi antar Lembaga terkait dan strategi yang komprehensif dan terintegrasi di Provinsi Lampung. Berdasarkan data dari website Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung (2023) menunjukkan perkembangan yang menggembirakan pada pertumbuhan sektor UMKM di Lampung. Data terakhir perkembangan UMKM di Provinsi Lampung tahun 2020-2021 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2. Perkembangan UMKM di Provinsi Lampung tahun 2020-2021

Badan Pusat Statistik (2023) dari Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Provinsi Lampung
Badan Pusat Statistik (2023) dari Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Provinsi Lampung

Kota Bandar Lampung memimpin sebaran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Provinsi Lampung dengan jumlah 11.848 unit usaha atau 15% dari seluruh UMKM saat ini. Kota Bandar Lampung menjadi salah satu kota di Provinsi Lampung yang berpotensi kuat di sektor industri dan jasa, sehingga memberikan citra kota metropolitan komersial. Hal ini berdampak pada derasnya arus investasi yang masuk ke Bandar Lampung, serta pesatnya perkembangan sektor perdagangan sehingga berdampak pada tumbuhnya sektor UMKM khususnya pada besar kecilnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai pendukungnya. Data terbaru melansir dari website Pemprov Lampung (2023) dalam penyampaian pidato Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyatakan bahkan sejak per Desember 2022 jumlah UMKM di Provinsi Lampung sudah tercatat berjumlah 192.234 UMKM, meningkat 41.232 UMKM hanya dalam waktu 1 tahun.

Penguatan UMKM dengan segala optimisenya selalu ada tantangan di dalamnya. Pertumbuhan UMKM tersebut, terdapat banyak Tantangan yang Dihadapi UMKM di Lampung untuk tetap eksis kedepannya, diantaranya yaitu:

1. Akses Modal : Salah satu tantangan terbesar adalah akses terhadap modal yang terbatas. UMKM seringkali kesulitan mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan formal karena persyaratan yang ketat. Dilansir dari website Berita Nasional Kontan.co.id (2024), menurut Menteri Koperasi & UKM Teten Masduki dalam dalam agenda BRI Microfinance Outlook (2024), dua tahun terakhir alasan terbesar ditolaknya kredit UMKM karena tidak ada agunan pada agunan kredit bank sebesar 59,62%, dan kredit dintech atau non bank sebanyak 46,43%. Menteri Teten Masduki mengatakan ini data dari Bank Indonesia 2022.

2. Adopsi Teknologi : Adopsi teknologi digital masih rendah di kalangan UMKM disaat disrupsi teknologi semakin canggih dikalangan masyarakat kita, penggunaan e-commerce masih belum bisa dimanfaatkan oleh UMKM sehingga ini yang menghambat kemampuan mereka untuk bersaing di pasar yang lebih luas, karena mayoritas masih menjangkau pasar secara offline dan tatap muka.

3. Metode Pemasaran : Banyak UMKM yang masih menggunakan metode pemasaran tradisional dan belum memanfaatkan media digital secara optimal.

4. Kualitas Produk : Standar kualitas produk yang tidak konsisten seringkali menjadi kendala dalam menembus pasar nasional dan internasional, maka perlu bimbingan dari berbagai pihak terkait baik pemerintah maupun penyedia modal/kredit sebagai pengawasan dan pembinaan agar UMKM di Lampung tetap eksis.

Dari beberapa tantangan yang dihadapi oleh UMKM terutama di Lampung, maka diperlukan strategi sebagai penguat kinerja UMKM agar UMKM di Lampung tetap eksis, diantaranya:

1.   Akses Modal dan Pembiayaan

Pemerintah dan lembaga keuangan perlu meningkatkan akses pembiayaan mikro dengan bunga rendah. Bank Indonesia (BI) memainkan peran penting dalam mendukung penguatan kinerja UMKM di Indonesia melalui berbagai strategi dan bauran kebijakan. Berdasarkan website dari Bank Indonesia, BI merilis aturan Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial UMKM sebagai salah satu upaya Bank Indonesia meningkatkan inklusi ekonomi dan membuka akses keuangan serta memperkuat peran UMKM . Bank Indonesia bekerja sama dengan lembaga keuangan untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM. Beberapa inisiatif yang diambil meliputi:

  • Kredit Usaha Rakyat (KUR): Program pembiayaan dengan bunga rendah yang ditujukan untuk UMKM.
  • Penurunan Suku Bunga Kredit : Kebijakan penurunan suku bunga kredit untuk meningkatkan aksesibilitas pembiayaan bagi UMKM.
  • Penyediaan Kredit Mikro : Kerjasama dengan bank-bank BUMN seperti Mandiri BRI BNI dan lainnya & bank-bank local (BUMD) untuk menyediakan kredit mikro bagi UMKM yang baru berdiri atau sedang berkembang (Bank Indonesia 2021).

Bank bank terutama HIMBARA (Himunan Bank Milik Negara) telah banyak menyalurkan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di seluruh Indonesia sebagai bagian dari program pembiayaan bunga rendah untuk UMKM. Sejak tahun 2020 hingga 2022 mengenai jumlah dana kredit mikro yang berhasil disalurkan 3 bank Himbara (Bank Mandiri, Bank BRI dan Bank BNI) sebagai berikut:

Tabel 3. Rangkuman Total Jumlah Penyaluran Kredit Usaha Rakyat Bank Himbara (Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI) di seluruh Indonesia (2020-2022)

http://www.kur.ekon.go.id/ (data diolah)
http://www.kur.ekon.go.id/ (data diolah)

Berdasarkan data dari website penyaluran Kredit Usaha Rakyat yaitu http://www.kur.ekon.go.id/ diatas, dapat dilihat bahwa sejak tahun 2020 hingga 2022 jumlah penyaluran Kredit Usaha Rakyat bank Himbara (BRI, Mandiri, BNI) sebagai instrumen intermediasi dalam pemulihan dan membangkitkan ekonomi nasional, nilai perbandingannya dengan data total penyaluran kredit perbankan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berturut-turut yaitu tahun 2020 sebesar 12,83%, tahun 2021 sebesar 19,77% dan tahun 2022 sebesar 25,78%.

Selain itu, Dilansir dari website Bank Indonesia (2024) dalam ruang lingkup pengembangan produk UMKM, Bank Indonesia juga melakukan pengembangan produk volatile food, local economic development serta Wirausaha Bank Indonesia (WUBI). Pada percepatan akses, pengembangan didorong dari akses financial, market, knowledge network, serta inovasi dan digitalisasi. Dukungan dari infrastruktur dan kelembagaan turut memberikan dampak bagi pembentukan ekosistem UMKM yang optimal, diantaranya dukungan regulasi/kebijakan, keuangan inklusif, perlindungan konsumen, edukasi/literasi, model bisnis, monitoring, evaluasi serta penguatan kelembagaan dan sistem informasi. Selain beberapa aspek tersebut, penguatan korporatisasi, penyempurnaan akurasi informasi dan data, optimalisasi koordinasi yang intensif antar kementerian/lembaga, peningkatan pemanfaatan inovasi dan teknologi, serta menciptakan ekosistem yang mendukung, merupakan bagian dari faktor pendorong keberhasilan pengembangan UMKM di Indonesia yang akan senantiasa dibangun oleh Bank Indonesia.

2. Peningkatan Adopsi Teknologi

Peningkatan adopsi teknologi digital diperlukan beberapa aksi konkret diantaranya:

  • Pelatihan Digital : Mengadakan pelatihan intensif tentang penggunaan teknologi digital dalam operasional bisnis akan lebih membuka wawasan bagi para pelaku UMKM untuk lebih mengembangkan usaha mereka karena penjualan produk UMKM tidak hanya sebatas offline atau beli langsung tapi juga bisa dilakukan secara online. Banyak pemilik UMKM kurang melek digital dan kesadaran, menghambat kemampuan mereka. Menjembatani kesenjangan ini membutuhkan inisiatif pendidikan untuk melatih UMKM dalam memanfaatkan perangkat digital. Organisasi seperti program GoWarung & GoPay menyediakan workshop untuk mengedukasi UMKM tentang sistem pembayaran digital.
  • Infrastruktur Teknologi : Meningkatkan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi terutama di wilayah yang jauh dari perkotaan dan akses transportasi untuk terus mendukung geliat UMKM bahkan dari pelaku UMKM di desa-desa seluruh Indonesia.
  • Branding : Pemerintah dan Lembaga terkait di Provinsi  Lampung juga harus ikut membantu UMKM dalam membangun merek yang kuat melalui strategi branding yang efektif. Branding yang efektif akan menciptakan produk yang akan selalu diingat konsumen dan dengan itu maka konsumen akan mudah mengenali produk tersebut dan akan selalu memilih produk tersebut untuk memenuhi kebutuhannya. Dukungan dalam partisipasi pameran nasional dan internasional untuk mempromosikan produk UMKM dengan tagline khas BBI (Bangga Buatan Indonesia). Pemerintah juga diharapkan turut membantu mengiklankan produk pada platform milik Pemerintah sebagai salah satu promosi daya tarik wisata  Lampung akan sangat memudahkan konsumen yang tertarik untuk lebih aktif mencari informasi mengenai UMKM Lampung dan pada akhirnya akan membeli produk-produk UMKM tersebut.

3. Kualitas Produk dan Inovasi 

     Kualitas produk dan inovasi perlu diba; rengi dengan langkah-langkah konkret diantaranya:    

  • Sertifikasi dan Standarisasi Produk Pemerintah dan Lembaga terkait di Provinsi  Lampung harus aktif membantu UMKM mendapatkan sertifikasi dan standarisasi produk. Percepatan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada produk UMKM Lampung sehingga produk barang atau jasa yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi dan dapat bersaing di pasar lokal juga mempercepat pembangunan nasional terutama Lampung disamping untuk memenuhi standar produk pasar secara nasional dan internasional. Program pelatihan juga harus digiatkan oleh pemerintah dan dinas terkait untuk meningkatkan keterampilan manajerial dan teknis UMKM.
  • Inovasi Produk : Tidak pula lupa agar terus membantu pelaku UMKM dalam Mendorong inovasi produk melalui penelitian dan pengembangan. Melalui riset dan inovasi terus menerus melihat kebutuhan pasar dan ketersediaan bahan baku akan sangat membantu para pelaku UMKM karena senantiasa diperhatikan dan didampingi sehingga usaha mereka tetap eksis di masa depan.

4. Teknologi Pemasaran Digital dan Sistem Pembayaran Modern

Teknologi pemasaran digital dan sistem pembayaran modern seperti QRIS dan mobile banking telah membuka peluang baru bagi UMKM di Lampung untuk menembus pasar yang lebih luas. Dilansir dari website berita rri.co.id (2024), Kepala Tim Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Provinsi Lampung, Arry Priyanto menyatakan bahwa sampai dengan Maret 2024, pengguna QRIS di Lampung telah mencapai 1.188.000 atau tumbuh 3,43 persen dibandingkan Desember 2023. Sementara dari sisi transaksi QRIS, hingga Maret 2024, tercatat peningkatan hingga 168,3 persen dengan jumlah merchant QRIS di Lampung mencapai 531 ribu pada April 2024 yang didominasi UMKM. Dengan sebaran merchant QRIS terbesar di Bandar Lampung mencapai 49 persen, Lampung Tengah 10 persen, Lampung Selatan sembilan persen, dan Kota Metro enam persen.

Bank Indonesia juga mendorong digitalisasi UMKM melalui berbagai program untuk meningkatkan adopsi teknologi. Dilansir dari website Bank Indonesia (2022), akselerasi digitalisasi UMKM dilakukan guna memperluas akses pasar serta meningkatkan daya saing. Harapannya dapat mendorong UMKM yang lebih kuat. Melalui 3 Pilar Program Pengembangan UMKM BI yaitu meningkatkan kapasitas produksi, efisiensi biaya, serta perluasan pasar. Salah satu implementasi program dari ketiga pilar pengembangan UMKM adalah melalui Program Digitalisasi UMKM. Digitalisasi UMKM ini merupakan sebuah langkah bagi BI dalam mengakselerasi pengembangan UMKM digital di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital. Program Digitalisasi UMKM di antaranya e-Farming dengan pemanfaatan teknologi digital pada pertanian untuk meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi biaya, e-commerce meliputi penguatan kapasitas dalam pemasaran digital dan pemasaran UMKM ke pasar global melalui platform digital. Pendukung e-Financing dalam bentuk aplikasi digital bagi UMKM (SI APIK). Serta, sarana pembayaran digital untuk memudahkan transaksi UMKM (QRIS UMKM). Diharapkan berbagai platform digital ini juga terserap untuk diaplikasikan pada UMKM di Lampung sebagai bagian dari program pendorong untuk mengembangkan program digitalisasi UMKM. Program Digitalisasi dan penjelasannya dari Bank Indonesia dapat dilihat pada gambar di bawah

Gambar 1. Go Digital Strategi Memperkuat UMKM
Gambar 1. Go Digital Strategi Memperkuat UMKM

5. Melibatkan Peran Platform E-commerce

Platform e-commerce seperti Tiktok, Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak memungkinkan UMKM menjangkau konsumen di seluruh Indonesia. Dilansir dari website berita merdeka.com (2023)  Ketua Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Bima Laga mengatakan, jumlah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang bergabung di platform digital sudah mencapai 21,8 juta. Hal ini didorong adanya transformasi terhadap tren belanja online berkembang pesat sejak di era pandemi hingga sekarang. Dilansir dari website infobanknews.com (2024) Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta menyebutkan secara volume transaksi e-commerce mencapai 3,71 miliar transaski dan secara nominal (e-commerce) mencapai Rp453,75 triliun. Beliau juga mengungkapkan transaksi e-commerce turut menekan laju inflasi. Pasalnya, hal ini memicu kompetisi harga, terlebih dominasi penduduk Indonesia merupakan generasi milenial yang melek digital. Nominal transaksi QRIS pun tercatat tumbuh 130,01 persen (yoy) dan mencapai Rp229,96 triliun, dengan jumlah pengguna 45,78 juta dan jumlah merchant 30,41 juta yang sebagian besar merupakan UMKM. Dilansir dari website Bank Indonesia (2024), Bank Indonesia sebagai bank sentral berupaya untuk memberikan kontribusi yang terbaik melalui kebijakan pengembangan UMKM dalam meningkatkan akses keuangan dan juga meningkatkan kapasitas dan kemampuan manajerial SDM lebih melek digital serta inovasi dari pelaku UMKM.

Bauran kebijakan pengembangan UMKM Bank Indonesia diimplementasikan sebagai bagian dari program strategis Bank Indonesia diantaranya:

  • Memperkuat efektivitas kebijakan moneter dan bauran kebijakan BI untuk mencapai stabilitas nilai Rupiah.
  • Memperkuat sinergi bauran kebijakan BI dengan kebijakan fiskal dan reformasi struktural pemerintah dalam mengelola defisit transaksi berjalan dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
  • Memperkuat kebijakan dan surveilans makroprudensial untuk turut memelihara SSK.
  • Memperkuat kebijakan BI dan sinergi dengan kebijakan pemerintah dan OJK untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan digital.
  • Mengembangkan kebijakan BI yang bersinergi dengan pihak lainnya untuk mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
  • Memperkuat kerjasama internasional untuk memperjuangkan kepentingan BI dan Republik Indonesia Penyusunan peta jalan UMKM yang disusun oleh Bank Indonesia meliputi 4 tahapan yakni, UMKM potensial, UMKM success/link to market and finance, UMKM go digital, serta UMKM go export.\

Dengan semakin luas peluang usaha bagi UMKM dan dukungan dari pemerintah, kinerja UMKM di Indonesia khsusnya di Lampung diproyeksikan akan terus meningkat. Perkiraan ini didasarkan pada beberapa faktor kunci diatas seperti peningkatan akses modal, adopsi teknologi pemasaran digital dan sistem pembayaran modern, peningkatan kualitas produk dan inovasi serta merangkul e-commerce untuk pemasaran dan promosi UMKM. Laju Pertumbuhan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) per Kapita Kab/Kota se-Provinsi Lampung 2021-2023 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. Laju Pertumbuhan PDRB per Kapita Kab/Kota se-Provinsi Lampung 2021-2023

BPS, berbagai sensus, survei dan sumber lain
BPS, berbagai sensus, survei dan sumber lain
Hingga akhir tahun 2023, Laju pertumbuhan PDRB Provinsi Lampung rata-rata sebesar 3,34% meningkat 0,3% dari tahun sebelumnya. Dilansir dari website Biro Adpim Provinsi Lampung (2023) menyatakan Pengembangan Industri Pengolahan, Ekonomi Kreatif, UMKM, dan Koperasi, Sinergi program menghasilkan jumlah UMKM yang terus meningkat mencapai 27,30% hingga tahun 2023 dengan jenis produk yang semakin beragam dan indeks produksi juga meningkat. Optimisme pertumbuhan UMKM di Indonesia menjadikan contoh bagi pelaku UMKM di Lampung dalam menerapkan berbagai strategi & inovasi kreatif demi UMKM yang terus tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari penguatan stabilitas perekonomian Indonesia. Penguatan kinerja UMKM di Lampung untuk menembus pasar nasional dan global memerlukan strategi yang komprehensif, mencakup akses modal, adopsi teknologi, pemasaran digital, dan peningkatan kualitas produk. Dengan dukungan dari pemerintah dan pemanfaatan teknologi yang semakin maju. UMKM di Lampung memiliki peluang besar untuk tumbuh dan berkembang, memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah dan nasional.

 ----------------------------------------

DAFTAR PUSTAKA

Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA). 2023. https://www.merdeka.com/uang/asosiasi-218-juta-umkm-sudah-go-digital.html

Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. 2023. https://lampung.bps.go.id/statictable/2023/10/30/555/ jumlah-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-umkm-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-lampung-2020-dan-2021.html

_____________. 2024. https://lampung.bps.go.id/indicator/52/754/1/laju-pertumbuhan-pdrb-per-kapita-atas-dasar-harga-konstan-2010-menurut-kabupaten-kota.html

Bank Indonesia. 2021. https://www.bi.go.id/Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial Bagi Bank  Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah

_____________. 2022. https://www.bi.go.id/id/Go Digital Strategi Memperkuat UMKM

_____________. 2024. https://www.bi.go.id/id/Stabilitas Sistem Keuangan Pengembangan UMKM.

Biro Administrasi Pimpinan Provinsi Lampung. 2023. https://biroadpim.lampungprov.go.id/detail-post/gubernur-arinal-paparkan-capaian-pembangunan-lampung-dalam-refleksi-akhir-tahun-2023-lampung-mandiri-dengan-pertumbuhan-ekonomi-sangat-signifikan

Kementerian Koperasi dan UKM. 2023. Data UMKM. https://kemenkopukm.go.id/ dataumkm/?9Oqf4G4KtqzULmB7kFWnlnjk5dPJGQPFe6lZCgkvMZFYCHWnNs

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 2024. http://kur.ekon.go.id/realisasi_kur/2020/12

_____________. 2024. http://kur.ekon.go.id/realisasi_kur/2021/12

_____________. 2024. http://kur.ekon.go.id/realisasi_kur/2022/12

Kontan.co.id. 2024. https://nasional.kontan.co.id/news/menteri-teten-ungkap-3-penyebab-umkm-sulit-mengakses-kreditpembiayaan

Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia. 2024. https://infobanknews.com/top-transaksi-e-commerce-sepanjang-2023-tembus-rp45375-triliun/

Pemerintah Provinsi Lampung. 2024. https://lampungprov.go.id/detail-post/pertumbuhan-umkm-di-provinsi-lampung-terus-meningkat-gubernur-arinal-djunaidi-apresiasi-pencapaian-ekspor-produk-umkm-ke-sejumlah-negara

Radio Republik Indonesia. 2024. https://rri.co.id/index.php/bandar-lampung/keuangan/684642/bank-indonesia-dorong-penggunaan-qris-di-sektor-pariwisata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun