Mohon tunggu...
Hari Murti
Hari Murti Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

STRATA 1 BIDANG EKONOMI PERTANIAN ; CInta Menulis untuk Bangsa yang Berliterasi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pemanfaatan Energi Berkelanjutan (Sustainable) untuk Kemajuan Indonesia yang Berwawasan Lingkungan di Masa Depan

6 Februari 2024   15:46 Diperbarui: 6 Februari 2024   15:47 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://br.freepik.com/

Di era yang terus berkembang saat ini, topik pembangunan berkelanjutan atau sustainable  semakin penting dan mendesak untuk dibahas. Pembangunan ekonomi berbasis sumber daya alam yang tidak memperhatikan aspek kelestarian lingkungan hidup pada akhirnya berdampak negatif terhadap lingkungan hidup itu sendiri. Karena pada dasarnya sumber daya alam dan lingkungan hidup mempunyai daya dukung yang terbatas. Dengan kata lain, pembangunan ekonomi yang tidak mempertimbangkan kemampuan sumber daya alam dan lingkungan hidup akan menimbulkan permasalahan pembangunan di masa depan. Konsep keberlanjutan (sustainability) sendiri mengacu pada kemampuan memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya sendiri. Keberlanjutan atau sustainable  merupakan konsep multidisiplin yang mencakup aspek lingkungan, ekonomi, sosial dan lainnya. Pada tahun 1987, Komisi Brundtland Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendefinisikan pembangunan berkelanjutan sebagai "memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan hak generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri."

Dengan kata lain, definisi tersebut mengasumsikan bahwa sumber daya alam dan keanekaragaman hayati pada akhirnya akan habis yang pada gilirannya akan menyebabkan keruntuhan ekonomi dan sosial. Sustainability sebenarnya dimulai dengan kepedulian terhadap lingkungan, namun konsep ini telah berkembang ke berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk ekonomi dan sosial. Lingkungan yang berkelanjutan memerlukan partisipasi aktif masyarakat. Pendidikan lingkungan hidup dan kesadaran akan pentingnya pelestarian alam dapat mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang mendukung keberlanjutan, seperti daur ulang, penghijauan, dan penggunaan energi terbarukan.

Dari aspek ekonomi, setidaknya terdapat tiga alasan (faktor) utama mengapa pembangunan ekonomi harus berkelanjutan. Faktor pertama menyangkut alasan moral. Generasi sekarang menikmati produk dan jasa yang dihasilkan dari sumber daya alam dan lingkungan hidup, sehingga secara moral perlu memperhatikan ketersediaan sumber daya alam tersebut untuk generasi mendatang. Kewajiban moral ini termasuk tidak mengambil sumber daya alam yang dapat merugikan dan merusak lingkungan secara berlebihan serta menghalangi generasi mendatang untuk menikmati layanan serupa. Faktor kedua berkaitan dengan alasan ekologis misalnya keanekaragaman hayati mempunyai nilai ekologis yang sangat tinggi, sehingga kegiatan ekonomi tidak boleh hanya mengarah pada pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang pada akhirnya dapat mengancam kegiatan ekologis. Faktor ketiga yang menyebabkan perlunya memperhatikan aspek pembangunan berkelanjutan adalah alasan ekonomi. Sebagaimana diketahui, dimensi ekonomi berkelanjutan sendiri cukup kompleks, oleh karena itu perspektif pembangunan berkelanjutan dari sisi finansial seringkali terbatas pada pengukuran kesejahteraan antargenerasi (intergeneration welfare maximization).

Sustainability tidak hanya berarti sebuah negara dengan pepohonan yang melimpah dan hijau serta lautan biru yang murni, namun juga pemerataan sumber daya lahan dan faktor produksi, kesetaraan peran dan peluang bagi perempuan, kesetaraan ekonomi yang dicapai melalui distribusi kesejahteraan dan kesejahteraan yang seimbang. segera. mungkin berlanjut di masa depan.

Konsep masa depan lingkungan hidup Indonesia dengan pemanfaatan energi berkelanjutan (sustainable) memerlukan perencanaan yang komprehensif, implementasi kebijakan dan tindakan nyata. Perjalanan menuju konsep keberlanjutan memerlukan banyak langkah yang menerapkan poin-poin realistis bersama berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil. Berikut langkah-langkah realistis yang dapat diwujudkan menjadi aksi nyata untuk menciptakan pemanfaatan energi yang sustainable:

1. Kebijakan dan peraturan lingkungan 

Hal yang dapat dilakukan antara lain memperkuat sanksi terhadap pelanggaran lingkungan hidup. Terutama terkait dengan pembalakan liar, perburuan liar dan pencemaran lingkungan. Hal lain yang dapat diterapkan adalah kebijakan lingkungan hidup progresif yang mendukung energi terbarukan dan mewajibkan perusahaan, terutama perusahaan besar, untuk memiliki program tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat.

2. Penggunaan Energi Terbarukan Dan Efisiensi Energi

Investasi pada energi terbarukan, seperti panas matahari (solar electric) untuk menghasilkan listrik dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang sangat berpolusi. Mempromosikan investasi dalam proyek tenaga surya, angin dan air. Pemerintah juga harus mendorong perusahaan dan rumah tangga untuk mengadopsi teknologi efisiensi energi, dan negara harus memberikan insentif pajak untuk investasi teknologi efisiensi energi, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, mengurangi emisi karbon dioksida dan menciptakan lapangan kerja baru di bidang energi terbarukan.

3. Pengelolaan dan Daur Ulang Sampah

Kampanye pemilahan sampah merupakan bagian yang sangat penting dalam edukasi masyarakat, dimana pentingnya pemilahan sampah dikomunikasikan kepada unit komersial. Pemilahan sampah yang benar memudahkan daur ulang sampah sesuai jenis sampahnya. Negara juga perlu memperbaiki infrastruktur daur ulang, bukan sekadar pedoman atau regulasi tanpa tindakan nyata, percuma saja. Peraturan yang dapat diterapkan antara lain membatasi penggunaan kantong plastik dan kemasan sekali pakai di rumah tangga, pasar, toko, atau perkantoran. Selain itu, dorongan pemerintah kepada perusahaan yang mengadopsi kemasan ekologis ramah lingkungan dalam paket produksinya dapat menjadi pengakuan tersendiri bagi perusahaan agar terus meningkatkan dan mempertahankan produk ramah lingkungan.

4. Pendidikan Lingkungan Hidup Dan Kesadaran Masyarakat

Kurikulum pendidikan masyarakat berbasis lingkungan hendaknya dilaksanakan dengan mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup ke dalam kurikulum sekolah. Semakin dini anak-anak sekolah menyadari lingkungan yang berkelanjutan, semakin mudah bagi mereka untuk menerapkan pelajaran tentang pentingnya perlindungan lingkungan saat mereka tumbuh dewasa. Selain melalui sekolah, kampanye kesadaran lingkungan juga harus dilakukan melalui media massa dan media sosial, dimana media sosial kini sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat. Untuk pemahaman masyarakat yang lebih baik, alangkah baiknya jika pemerintah memberikan edukasi kepada masyarakat tentang praktik ramah lingkungan dan mendukung inisiatif lokal melalui LSM dan aktivis lingkungan untuk mendidik masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

5. Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan

Diantara beberapa alternatif yang mungkin dilakukan adalah tidak adanya angkutan umum rendah karbon dalam transportasi elektronik. Menggunakan angkutan umum seperti KRL bisa menjadi jalan keluarnya. Pemerintah harus membangun lebih banyak transportasi seperti KRL dan fasilitasnya yang lebih baik dan terjangkau untuk menarik masyarakat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Pilihan lain yang mengkhawatirkan adalah pembangunan jalur khusus sepeda. Hal ini bisa menjadi solusi yang tidak hanya mengurangi emisi CO2 dari polusi kendaraan, namun juga bisa menjadi alternatif olahraga bagi masyarakat.

6. Kemitraan dan Kolaborasi

Untuk mendorong investasi swasta dalam proyek-proyek berkelanjutan, kemitraan harus diciptakan antara pemerintah dan sektor swasta. Menciptakan insentif pajak bagi perusahaan yang berpartisipasi dalam pembangunan rendah karbon dan berkolaborasi dengan negara lain dalam penelitian dan penerapan teknologi hijau sebagai dukungan nyata terhadap penerapan program pengetahuan dan pengalaman berkelanjutan internasional.

7. Penelitian dan Inovasi

Investasi dalam penelitian lingkungan untuk mendukung penelitian dan pengembangan di bidang energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan, termasuk mendorong inovasi dalam pengelolaan limbah dan melindungi lingkungan dari limbah berbahaya (baik sampah plastik, gas berbahaya, atau sampah produk reaksi reduksi fusi nuklir) yang tidak dapat diurai secara alami oleh alam.

8. Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

Promosi pertanian organik melalui pengembangan dan inovasi obat-obatan organik ekologis dan penggunaan pupuk organik yang lebih disukai daripada pupuk konvensional dapat menjadi langkah awal penerapan pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan. Melatih dan mendukung petani untuk menerapkan praktik pertanian berkelanjutan seperti pertanian organik dan pengelolaan air yang efisien juga merupakan cara yang baik untuk mengkomunikasikan pesan ini kepada petani dan masyarakat. Selain itu, pemerintah sebagai pengambil keputusan harus mampu memberikan lebih banyak insentif kepada petani yang menerapkan praktik pertanian berkelanjutan.

9. Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat serta Evaluasi Program

Pemerintah harus memulai banyak program penghijauan dengan mendorong penanaman pohon dan program penghijauan perkotaan sebagai langkah awal. Masyarakat juga terlibat dalam proyek lingkungan lokal. Pemerintah dan lembaga terkait harus membangun sistem pemantauan lingkungan hidup yang efektif bersama masyarakat dan secara berkala mengevaluasi efektivitas kebijakan dan program berkelanjutan yang dilaksanakan.

Meningkatkan pemahaman tentang keberlanjutan sangat penting bagi pengambil keputusan ditingkat makro dan mikro untuk mencapai tujuan pembangunan. Dengan kombinasi sumber daya ini, Indonesia dapat menggunakan energi berkelanjutan, menjamin masa depan lingkungan, mendorong pertumbuhan ekonomi ramah lingkungan, dan menciptakan masyarakat yang berkelanjutan secara sosial. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Indonesia dapat mengintegrasikan pertimbangan lingkungan hidup ke dalam pembangunan ekonomi, menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan sosial sambil mempertahankan masa depan lingkungan hidup yang berkelanjutan..

PEMANFAATAN ENERGI BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE) UNTUK KEMAJUAN INDONESIA YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN DI MASA DEPAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun