Mohon tunggu...
Sang Pemula
Sang Pemula Mohon Tunggu... karyawan swasta -

PENDIDIKAN ADALAH MASALAH .....sebaik-baiknya bimbingan dan nasehat adalah keteladanan sikap, perilaku dan perbuatan ...Menulis adalah ibarat menebar benih di hati manusia,ada yg tertarik, terpesona, ada juga yang tidak tertarik, juga ada yang tidak peduli, namun yakinlah, tidak ada benih yg tidak tumbuh........Kadang orang jelek, bodoh, tidak tahu malu dan kepala batu lebih sukses dibanding orang cakep, pintar yang pemalu dan mudah menyerah atau tidak mau berusaha.....every where and every moment is my school ...... Man Jadda Wa Jadda Man saaro alad darbi washola ......siapa yang bersungguh-sungguh pasti dapat .....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Catatan : 08 Januari 2016 ,,, ... ------

11 Januari 2016   19:21 Diperbarui: 12 Januari 2016   08:14 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

Akhirnya menulis lagi ... ,,,, .....  ternyata sholat yang rakaatnya tidak terbatas , ,, .. asyik loh ... ,,, ... tapi sholat tentu harus mengikuti aturan agama .. ,, ... jadi rakaatnya tetap dibatasi ... ,,, .... ,,,  melaksanakan sholat sebelum menulis ,, .. ternyata asyik juga lho ... ,,, .... ,, Jika kata kompasioner Om Wijaya ,, ... menulislah sebelum tidur ... ,,, maka penulis ingin membangun pola baru ... ,,... sholatlah sebelum menulis ... ,,, ..... ,,,  Sholat Istikharah itu adalah sholat untuk meminta petunjuk ,,, ... agar ditunjukkan arah yang benar ... ,,, .... ,,, 4 rakaat terus menerus,  hingga jumlah rakaatnya tidak terbatas ,,..... ternyata membentuk inspirasi .... ,,, .... Nabi Muhammad saja sholat malam sampai bengkak kaki nya .. ,,, artinya jumlah rakaatnya pasti banyak .... ,,, ...... ,,, .... ,,,  ... Lanjut lain hal ..... ada sesuatu yang menarik dalam sebuah perkuliahan Mata Kuliah Hukum Acara Pidana ,, .. kebetulan dosen nya waktu itu adalah Bapak Tengku Nasrullah Dr. ,  Praktisi hukum yang lumayan terkenal sering muncul di TV untuk dimintakan pandangannya terkait dengan sebuah peristiwa atau kasus hukum ... ada pesan menarik yang sampai saat ini masih teringang-ngiang dalam benak hati penulis ... ,, ....  ,,.. ,, .. tugas mahasiswa adalah belajar dan belajar .... ,,, ... teruslah membaca, menambah wawasan dan memperdalam ilmu hukum .. ,, ... ,,..,, suatu saat nanti bila memungkinkan pengetahuan yang didalami itu akan menjadi buah yang manis,  dengan pengetahuan itu dapat memungkinkan anda untuk  mendapatkan sebuah project yang mempunyai nilai hukum yang tinggi ... ,, ....  ,,,  Apa yang ia sampaikan ternyata ada benarnya ... ,,,. ... terbukti ia beberapa kali  mendapatkan case yang memiliki nilai hukum yang tinggi ,,  seperti kasus Angelina Sondakh, Gubernur Atut Banten, Irjen Joko Soesilo, dll ... ,, ... tentu karena secara kualitas ia berkompeten dan layak mendapatkannya ... ,,, .... ,,, selain memiliki karakter yang kuat ia juga memiliki pengetahuan yang dalam tentang hukum pidana, tentu apabila ia memilih profesi sebagai pengacara , ...... ,,, .......

Dalam setiap perkuliahan, entah kenapa, penulis senang mengutip pesan-pesan terbaik , nama nya juga dosen, dosen itu digugu dan di tiru .. ,, lisannya ditiru, tingkah laku nya diikuti ... ,, ... ,, meski tidak semua dosen bertingkah baik sesuai lisan nya ,, .... namun lisan nya sangat baik membangun motivasi pendengar nya ... ,, ...... ,,, apalagi bila si dosen adalah sosok yang berhasil secara materi , integritas nya terjaga, dan kompetensi nya terus meningkat ... ,,, ..... tentu menarik mendengar tips-tips cara mencapai keberhasilan nya ..... ,,, ,.....  Pesan teruslah belajar, dan belajar adalah pesan yang menarik . ... ,,.. ... terbukti jika seseorang mendalami suatu bidang, ... dan sampai pada akhirnya ia menguasai suatu bidang ilmu lebih dalam sambil merem pun jika ia diwawancara tetap sama baiknya karena ia sudah dalam ilmu dibidangnya, kompetensi terus meningkat, ... kemudian berwawasan luas dan menjaga Integritas, ... maka akan tiba saat nya nanti pasti akan mendapatkan suatu  pekerjaan hukum yang memiliki nilai hukum yang tinggi, ..... ,,, ....

Sayangnya si  Dosen dalam perjalanan waktu  tersangkut kasus hukum dengan salah seorang mahasiswi bimbingan nya ,, ...  hingga ia di skorsing 6 bulan tidak boleh mengajar oleh Pihak Rektorat, dan Sang Dosen pun memilih mengundurkan diri ... ,,, ..... Bahwa Intelektualitas dan Moralitas tidak dapat dipisahkan sebagai Kesatuan yang berdiri sendiri-sendiri,  tetapi Intelektualitas dan Moralitas adalah satu Kesatuan yang tidak dapat dipisahkan‘  begitu pesan Pak Rektor ... ,,,   

-----------

,,, ..... contoh lain adalah seorang Prof Hikmahanto Juwana ... ,, .... ,, ... adalah sosok yang mendalami hukum Internasional .. ,, ...  Beliau adalah anak seorang mantan duta besar yang menyelesaikan SMA tahun 1987 dan memutuskan melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Kemudian beliau bekerja di kantor pengacara setelah selesai kuliah. Tapi waktu yang di habiskan untuk bekerja tidaklah lama, keputusan berhenti menjadi Pengacara dipilihnya karena tidak cocok lingkungan kerja dengan prinsip yang di yakininya.  Setelah itu si Prof. memilih menjadi dosen ,, ... setelah menamatkan studi Doktor nya di Universitas Nottingham , kemudian menjadi Professor di Usia 36 tahun (Professor termuda di UI pada masa itu )  ...... ,,,, terpilih menjadi Dekan FHUI pada tahun 2004 – 2008,  kerja keras dan usaha belajar yang terus-menerus telah membuatnya meraih pekerjaan-pekerjaan yang memiliki nilai hukum yang tinggi ... ,,, ...  seperti menjadi Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) (Agustus 2004-Agustus 2008), Asisten (eselon II/a) urusan Hak Atas Kekayaan Intelektual pada Asisten Menko Ekuin III, Kantor Menko Ekuin (16 Agustus 1999-Juli 2000), Staf Ahli (eselon I/b) Menko Perekonomian Bidang Hukum dan Kelembagaan (Juli 2000- Pebruari 2001), Konsultan Hukum pada Law Firm Lubis Ganie Surowidjojo (Oktober 1994-Januari 1997), Peneliti Associate Nusantara Institute (Mei 1992-September 1993), Asisten OC Kaligis, SH & Associates Kantor Hukum (1986-1987), Anggota Governing Council, Indonesian Chapter, ASEAN Law Association, Anggota Dewan Kehormatan Badan Arbitrase Pasar Modal ... ,, pesan terbaiknya adalah dalam membuat suatu karya perhatikan kualitas dan kuantitas , ... ketika dalam membuat sebuah kontrak, inti nya adalah jika kita membuat sebuah kontrak dengan hanya 2 lembar halaman, tidak mungkin kita meminta harga yang mahal .. ,, ... ,, tetapi kita dapat meminta harga yang mahal ketika kita membuat kontrak setebal mungkin dengan memperhatikan hal-hal yang spesifik dan detail,  hingga nilai pekerjaannya dapat mencapai ribuan dollar ..,, ...  

 

----

Teruslah menulis, latihlah menulis kita , .... pada suatu fase nanti tulisan – tulisan kita pasti akan memiliki nilai ekonomis, sepanjang apa yang ditulis memiliki nilai dan mutu jurnalistik  yang baik, ...

Seorang rekan penulis, suatu kali pernah menulis artikel untuk Jurnal Ilmu Perpustakaan , Jurnal yang di fasilitasi PDII LIPI .. ,,, ternyata tulisan nya dimuat dan di nilai memiliki nilai keilmuwan yang baik ,... ternyata tulisan nya tidak hanya dimuat dalam jurnal, tetapi juga mendapatkan honor atas tulisannya senilai Rp. 2.200.000,- ... ,, ... jumlah yang lumayan menarik untuk memotivasi para penulis untuk berkontribusi  pada pengembangan Jurnal keilmuwan milik PDII LIPI ,,, .... ,,.... tentu saja hal itu tidak dilakukan sekali saja, tetapi setelah beberapa kali mengirim artikel, melakukan beberapa kali revisi, bagaimana artikel dapat dimuat, alasan-alasan apa saja yang membuat artikel tidak dimuat atau ditampilkan dalam Jurnal.

Seperti hal nya Kompas  , Alasan artikel tidak dimuat atau ditolak oleh Desk Kompas :

17 penyebab sebuah artikel ditolak oleh Desk Opini Kompas.

  1. Topik atau tema kurang aktual
    2. Argumen dan pandangan bukan hal baru
    3. Cara penyajian berkepanjangan
    4. Cakupan terlalu mikro atau lokal
    5. Pengungkapan dan redaksional kurang mendukung
    6. Konteks kurang jelas
    7. Bahasa terlalu ilmiah/akademis, kurang populer
    8. Uraian Terlalu sumir
    9. Gaya tulisan pidato/makalah/kuliah
    10. Sumber kutipan kurang jelas
    11. Terlalu banyak kutipan
    12. Diskusi kurang berimbang
    13. Alur uraian tidak runut
    14. Uraian tidak membuka pencerahan baru
    15. Uraian ditujukan kepada orang
    16. Uraian terlalu datar
    17. Alinea pengetikan panjang-panjang.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun