Mohon tunggu...
Hari Juanda
Hari Juanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

God used beautiful mathematics in creating the world – Paul Dirac

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi Bahaya Asap Rokok

5 Maret 2024   21:35 Diperbarui: 5 Maret 2024   21:41 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam asap rokok terdapat banyak sekali zat-zat kimia yang berbahaya yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit bagi siapapun yang menghirupnya, termasuk bagi ibu hamil dan balita yang berusia di bawah 2 tahun. Menurut Vella Rohmayani Dosen Teknologi Laboratorium Medis (TLM) Program Sarjana Terapan dalam artikel UM Surabaya, asap rokok yang terhirup oleh ibu hamil dapat mengakibatkan kehamilan ektopik dan gangguan pada plasenta yang mengakibatkan kurang optimalnya penyerapan nutrisi oleh janin melalui plasenta sehingga pertumbuhan janin menjadi terhambat. Terhambatnya pertumbuhan janin ini yang akhirnya dapat mengakibatkan stunting. Sementara itu, Dirjen Kesmas Kementerian Kesehatan RI Maria Endang Sumiwi dalam Dinas Kesehatan Provinsi Aceh menyebutkan bahwa balita yang tinggal bersama orang tua perokok akan mengalami kekurangan berat badan sebesar 1,5 kilogram daripada balita yang tinggal bersama orang tua yang tidak merokok.

Berdasarkan data dari DataIndonesia.id, persentase laki-laki yang merokok di Indonesia adalah 56,36% dan persentase perempuan Indonesia yang merokok adalah 1,06%. Artinya, lebih dari setengah laki-laki di Indonesia merokok. Kemudian berdasarkan tempat tinggalnya, sekitar 31,09% penduduk pedesaan merokok dan sekitar 26,87% penduduk Indonesia yang merokok dan tinggal di perkotaan. Artinya, penduduk Indonesia yang merokok kebanyakan tinggal di pedesaan.

Sejalan dengan data di atas, informasi yang kami peroleh berdasarkan observasi awal kelompok 9 KKN 8 Tematik Stunting  Universitas Muhammadiyah Banjarmasin yang dilakukan pada 23 Januari 2024 adalah jumlah perokok di Desa Tungkaran cukup tinggi dan di dominasi oleh laki-laki yang berusia di atas 20 tahun. Hal ini tentu saja berdampak buruk pada kesehatan warga yang merokok maupun orang-orang sekitarnya termasuk pada janin ibu hamil dan balita yang berusia di bawah 2 tahun karena terancam akan terkena stunting.

Dari uraian di atas maka dirasa perlu untuk melakukan sosialisasi terkait bahaya paparan asap rokok terhadap ibu hamil dan balita yang berusia di bawah 2 tahun karena dapat mengakibatkan stunting pada janin dan balita tersebut. Kemudian, pada 21 Februari 2024 sosialisasi ini dapat terlaksana dengan lancar dan memberikan hasil berupa pengetahuan kepada ibu-ibu hamil dan ibu-ibu yang memiliki balita yang berusia di bawah 2 tahun tentang bahaya paparan asap rokok. Ibu-ibu yang mengikuti sosialisasi ini juga terlihat antusias dengan acara ini karena dapat menambah pengetahuan mereka tentang stunting. Hal ini dapat dilihat dari beberapa ibu yang mengajukan pertanyaan seputar stunting.

Dokumentasi Sosialisasi Bahaya Asap Rokok
Dokumentasi Sosialisasi Bahaya Asap Rokok

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun