Selamat malam semuanya. Mempelajari tulisan Kers yang berjumlah ribuan yang tersebar di kanal- kanal blog rame- rame bernama Kompasiana (K). Saya sangat tertarik dengan head line atau HL yang tersemat di tulisan Kers. Seberapa penting HL ini bagi Kers , satu Kers dengan Kers lain pasti memiliki pendapat yang berbeda. Ada yang menjawab penting tetapi tidak sedikit yang beranggapan tidak mutlak.
HL adalah suatu bentuk penghargaan tertinggi dari admin di K sedang di media umum disebut redaksi. Tidak munafik semua penulis mau pun wartawan karena dengan mendapatkan HL seorang penulis merasa dihargai. Jadi tidak masuk akal bila penulis menganggap predikat HL tidak penting. Kalau ada yang beranggapan seperti itu mungkin karena kurang mampu menjangkaunya sehingga sebagai alas an pembenar mengaku tidak memerlukan predikat HL.
Kalau di media cetak, online dan umum lainnya, para penulis mendapatkan honor dari jerih payahnya menulis. Sedang di K yang tidak menyediakan honor, tentunya HL bisa dianggap sebagai imbalan atas tulisan seorang Kers. Karena penulis di K jumlahnya ribuan tentunya tidak semua tulisan bisa mendapatkan HL. Di sinilah peran admin untuk menyeleksi tulisan- tulisan yang masuk.
Penempatan suatu tulisan sebagai HL jelas menarik minat pembaca sewaktu membuka blog atau media online. Demikian pula yang terjadi di K ruang untuk penempatan tulisan HL bisa dipastikan akan menarik Kers untuk membacanya. Walau banyak Kers yang menampik bahwa HL hanya sekedar pelengkap tetapi bila jujur harus diakui HL adalah sesuatu otoritas admin yang ditunggu Kers.
Selama hampir setahun membuka K sebagai silent readers yang tidak bisa menulis, memberikan komentar dan memberikan nilai, banyak Kers senior yang iseng- iseng saya buka profilnya. Seorang Kers yang produktif dan sudah lama di K dengan tulisan berjumlah di atas 1000 tulisan, ternyata tulisannya yang mendapatkan predikat HL kurang dari 50. Dari sini saya berpendapat untuk mendapatkan predikat HL sebenarnya sangat sulit.
Kers boleh saja beralasan admin tidak adil dalam memberikan predikat HL. Itu alas an yang logis hanya menurut saya seorang admin pasti mempunyai SOP dalam menilai suatu tulisan. Kalau tulisannya acak- acakan dan hanya mengejar banyaknya tulisan  tanpa peduli isi tulisannya, mana mungkin akan mendapatkan HL. Saya yang tidak mampu menulis dengan baik tetapi saya merasa masih bisa menilai tulisan mana yang enak dibaca dan mana yang membuat pening kepala. Intinya menulis dengan bagus tidaklah mudah.
Jadi menurut saya yang namanya HL walau merupakan otoritas admin tetapi karakter tulisan seorang Kers tetap memegang peranan. Walau Kers itu seorang penulis kawakan di K tetapi selama tulisannya hanya ala kadarnya ya jangan berharap mendapatkan predikat HL. Kiranya hanya ini yang bisa saya tulis saat ini semoga bisa diambil hikmahnya bahwa HL kalau diakui tetap menjadi harapan bagi setiap penulis di mana pun berada. Apa lagi saya yang lagi belajar menulis. Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H