Dilansir dari laman ONE HEALTH CENTER OF EXCELLENCE UNIVERSITAS GADJAH MADA, bahwa Greenpeace Indonesia memperkirakan 7.390 penduduk Jakarta meninggal lebih awal karena polusi, sedangkan 2000 bayi lahir dengan berat badan rendah karena penyebab yang sama. Populasi yang paling terdampak oleh polusi udara di antaranya adalah anak-anak, lansia, dan individu dengan penyakit komorbid. Polusi udara menyebabkan infeksi paru maupun iritasi membran mukosa pada hidung, mulut, kulit, dan mata.
a) Pernapasan terganggu
Dari penurunan kualitas udara di jakarta yang paling terlihat dampaknya secara langsung adalah terganggu nya pernapasan seperti asma, ispa dan kanker paru-paru yang disebabkan dengan berkurangnya kadar oksigen di dalam tubuh manusia yang mampu membahayakan kesehatan.
b) Terganggunya jalan oksigen di dalam darah
Karena meningkatnya jumlah karbon monoksida di udara sehingga membuat kadar protein inflamasi dan jumlah kekentalan darah bertambah yang mengakibatkan radang pembuluh darah dan memicu penyakit kardiovaskular, sehingga dapat menyebabkan penyakit seperti stroke, serangan jantung, atau penyumbatan pembuluh darah.
c) Gangguan Produksi Sel Darah
Paparan bahan kimia beracun dalam polutan udara, seperti logam berat, dapat menghambat produksi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Hal ini dapat mengganggu produksi sel darah di sumsum tulang, sehingga menyebabkan penurunan jumlah sel darah merah (anemia), penurunan daya tahan tubuh, dan risiko peningkatan infeksi.
d) Menimbulkan keguguran dan autisme pada ibu hamil
Jika ibu hamil banyak beraktivitas diluar dengan kondisi kualitas udara yang buruk di jakarta maka akan menyebabkan kelahiran prematur, keguguran, asma untuk janinnya dan bisa menyebabkan autisme.
e) Meningkatan risiko kanker
Dalam buruknya kualitas udara di jakarta banyak mengandung beberapa polutan udara berbentuk partikel ultrafine yang bisa meningkatkan risiko kanker paru-paru dan juga kanker lainnya. hal ini bisa merusak DNA dan memicu pertumbuhan sel kanker.