Sahabatku yang berbahagia, apa kabar Anda di hari Jum'at berkah ini. Semoga semua rencana hidup Anda berjalan dengan lancar. Aamiin.Â
Di zaman digital ini semua orang berlomba menggunakan artificial intelligence (AI). Salah satu varian AI yang paling populer dan sangat cepat perkembangannya adalah Generative AI. Seperti namanya maka tool ini merupakan alat pencipta dari sesuatu yang belum ada menjadi ada. Maka namanya adalah 'Generative'. Sama seperti kita mengenal generator listrik. Alat itu menciptakan energi yang berupa listrik. Dari tidak ada listrik menjadi ada listrik.Â
Namanya saja menciptakan dari ketiadaan menjadi sesuatu, maka pasti hasilnya selalu berbeda. Orang tua yang membuat anak saja tidak pernah ada yang sama hasilnya. Bahkan meskipun mereka sudah mencoba cara (baca: gaya) yang sama dalam pembuatannya. Wkwkwk. Itulah yang disebut generatif.Â
Banyak macam AI jenis ini. Ada text generator. Image generator. Video generator. Sampai song generator. Baik text, image, video atau pun music tersebut bisa dihasilkan jika kita sebagai programmer memberikan bahasa pemrograman yang dikenal oleh AI tersebut. Bahasa pemrograman tersebut dikenal dengan istilah PROMPTING.Â
Dengan kecerdasan buatan yang dimilikinya, AI mampu memberikan hasil yang lumayan memuaskan hanya dengan memberikan perintah sederhana saja. Bahkan terkesan sotoy, alias sok tahu. Misal, buatkan gambar gajah terbang. Hanya dalam hitungan detik, tool tersebut akan memberikan kita sebuah gambar yang bahkan tidak ada di dunia nyata.Â
Dari pengalaman saya beberapa tahun ini menggunakan AI, ternyata ada beberapa aturan prompting yang perlu diikuti, agar hasil yang kita dapatkan, benar-benar sesuai dengan harapan kita. Bukan asal ada hasil. Atau bukan sesuai dengan kecerdasan mereka.Â
Berikut adalah satu contoh aturan sederhana membuat prompting.Â
1. Konteks.Â
Jelaskan siapa diri kita. Apa profesi kita.Â
Ini adalah aturan paling basic menurut saya. Kita kudu mengenal dia, dan dia juga kudu mengenal kita. Bahkan salah satu text generator saya, saya beri nama Chatty.Â
Contoh:
Saya adalah Hari Dewanto, seorang hipnoterapis berpengalaman puluhan tahun dengan latar belakang penulis. Saya memiliki passion membantu orang mengatasi berbagai masalah mental dan emosional
2. Spesifikasi.Â
Apa profesi spesifik kita? Apa SWOT kita. Apa kegelisahan kita.Â
Contoh:
Saya adalah seorang hipnoterapis dengan kelebihan story telling dengan spesialisasi dalam mengatasi kecemasan, fobia, dan gangguan tidur.
3. Goals.Â
Tujuan spesifik kita saat ini mau membuat apa saja?
Contoh:
Tujuan saya adalah menciptakan program hipnoterapi online dan panduan kesehatan mental yang efektif untuk membantu orang mengatasi stres dan kecemasan, serta meningkatkan kualitas hidup mereka.
4. Format.Â
Format dari hasil tool generatif tadi mau berupa apa saja.Â
Contoh:
Program ini akan berupa seri video dan audio yang dapat diakses melalui platform online, serta dilengkapi dengan panduan praktis dan latihan untuk membantu peserta mencapai tujuan mereka.
Ribet? Bukan ribet, namun dibutuhkan sedikit usaha lebih agar hasil dari alat bantu kita menjadi lebih sesuai dengan kebutuhan kita.Â
Silakan saja Anda coba format di atas, dan bedakan hasilnya.Â
Sahabatku yang berbahagia, satu hal yang kita lupa, bahwa ada kesamaan antara AI Generative ini dengan nasib kita. Dengan hidup kita.Â
Bersambung di artikel selanjutnya: 'Life is a Prompting.'Â
Semoga bermanfaatÂ
Tabik
-dewahipnotis-Â
AI EnthusiastÂ
www.thecafetherapy.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI