Mohon tunggu...
Hari Bagindo Pasariboe
Hari Bagindo Pasariboe Mohon Tunggu... Ilmuwan - Statistician @ Indonesian Statistics

born and raised in Jakarta, statistician at National Statistics Office, focus environmental and social resilience statistics. former teacher, marketer, facilitator

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Masyarakat Awam Bicara Kemiskinan

4 Desember 2019   15:47 Diperbarui: 5 Desember 2019   04:11 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi, Tangkapan Layar Drone Emprit Academik Pukul 14.30

Era "Me News" Era "You Tube" Era " I News"
Masyarakat punya cara pandang serta keunikannya sendiri dalam memperbincangkan beragam hal. Biasanya, topik yang menarik bila substansi bahasannya  dekat, relevan, faktual, serta menyentuh perasaan serta emosi baik bagi diri sendiri dan orang dekat di sekitarnya. 

Bisa jadi pengertian dan definisi yang dimengerti rata-rata masyarakat berbeda dengan golongan atau kelas masyarakat lainnya atau berbeda dengan pengertian yang di pakai akademik bahkan pemerintah sekalipun.

Era informasi hanya bisa di narasikan sepihak oleh penguasa sudah berakhir. Masyarakat awam sekalipun sudah mampu membangun narasi informasinya secara mandiri tidak tergantung atau dikendalikan oleh narasi penguasa belaka. 

Kontrol terhadap apa-apa saja yang boleh masyarakat dengar, lihat, pikir di era lampau sudah tidak relevan lagi seiring dengan jaman digital yang tiba-tiba muncul dan hampir tak mungkin dapat di kontrol penguasa. 

Oleh karena itu celah atau kesenjangan dalam cara pandang yang di akibatkan oleh keunikan yang ada dalam masyarakat sudah sejatinya menjadi faktor pembeda. Tetapi bukan berarti menjadi sumber perbedaan yang dibesar-besarkan sehingga menjadi masalah baru.

From Data to Information

Sumber: Dokumentasi Pribadi, Tangkapan Layar Drone Emprit Academik Pukul 10.30
Sumber: Dokumentasi Pribadi, Tangkapan Layar Drone Emprit Academik Pukul 10.30
Pada saat awal tulisan ini akan di buat, observasi terhadap percakapan menggunakan kata kunci kemiskinan mencapai total mention 16, 858. 

Beberapa jam berselang angka ini meningkat mencapai total mention 20,238 pada saat tulisan ini di buat. Jumlah ini tergolong jumlah yang amat besar bila dibandingkan dengan topik-topik lain yang biasa kita amati.

Sumber: Dokumentasi Pribadi, Tangkapan Layar Drone Emprit Academik Pukul 10.30
Sumber: Dokumentasi Pribadi, Tangkapan Layar Drone Emprit Academik Pukul 10.30
Dalam seminggu terakhir rata-rata total mention berada di angka sekitaran 1000 an mention, dengan volume terbesar terjadi pada 3 Desember 2019 yang mencapai 6,788 total mention. 

Total mention pada 3 Desember ini mencapai 40 persen dari total mention periode observasi percakapan seperti tersaji pada ilustrasi di bawah ini.

Sumber: Dokumentasi Pribadi, Tangkapan Layar Drone Emprit Academik Pukul 10.30
Sumber: Dokumentasi Pribadi, Tangkapan Layar Drone Emprit Academik Pukul 10.30
Dari tangkapan percakapan, top retweed oleh @AmirAsyraf. Narasi kemiskinan dalam ajaran kitab suci tertentu ternyata menggugah lebih dari 10,289 retweet dari pengguna twitter lainnya.
most-rt-5de76a83097f36659720d822.jpg
most-rt-5de76a83097f36659720d822.jpg
Narasi Kemiskinan yang dibangun dalam konteks keagaaman lebih menggugah dari narasi normatif formal bahwa kemiskinan adalah penduduk dengan pengahasilan di bawah garis kemiskinan  yang diadopsi oleh pemerintah jauh dari kata populer dalam benak masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun