e:hari.bagindo@gmail.com
Survei Perilaku Anti Korupsi
Survei Anti Korupsi Pertama di Dunia
Survei Perilaku Anti Korupsi (SPAK) merupakan langkah maju dan diapresiasi oleh banyak pihak. The United Nations Offices on Drugs and Crime (UNODC) salah satu badan PBB yang membidangi kejahatan dan obat-obatan menyebutnya SPAK sebagai survei yang pertama dilakukan di dunia, karena metode yang dilakukan adalah mengembangkan alat ukur untuk mengukur penilaian, pengetahuan, perilaku dan pengalaman individu terkait perilaku anti korupsi di Indonesia menurut keadaan Indonesia sendiri, bukan menggunakan instrumen yang dikembangkan di luar negeri. Karena itu, SPAKÂ pada dasarnya merupakan survei yang dibangun atas fondasi kepemilikan nasional.
Akar Budaya Korupsi
Pemberantasa korupsi merupakan fokus utama pemerintah Indonesia. Berbagai upaya baik dalam tataran pencegahan maupun pemberantasan sudah dilaksanakan. Salah satu strategi yang dilakukan adalah meningkatkan upaya pendidikan dan budaya anti korupsi.
Salah satu akar penyebab berkembangnya praktik korupsi diduga berasal dari rendahnya integritas para pelakunya dan masih kentalnya budaya permisif terhadap tindakan korupsi.
Survei Perilaku Anti Korupsi (SPAK) 2012 di buat untuk memperoleh baseline dan peta permasalahan dan arah bagi transformasi budaya yang permisif ke anti korupti. Selain itu survei ini mengukur tingkat permisifitas masyarakat Indonesia terhadap perilaku korupsi.
Indek Perilaku Anti Korupsi (IPAK) 2012
Survei Perilaku Anti Korupsi menghasilkan Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK). IPAKÂ disusun perdasarkan dua substansi utama yakni pendapat tentang kebiasaan terkait akar dan perilaku anti korupsi di masyarakat serta pengalaman praktek korupsi terkait pelayanan publik dalam kurun waktu 12 bulan terakhir. Berdasarkan pernghitunga indeks komposit, IPAK Indonesia 2012 sebesar 3,55 dari skala 5. Variable penyusun Ipak dipilih dari sekumpulan pertanyaan pada kuesioner SPAK 2012 menggunakan explanatory factory analysis.
Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK) Indonesia 2012 sebesar 3,55 dari skala 5 artinya masyarakat Indonesia cenderung anti korupsi. Sebagai catatan dalam pembacaan skala: nilai indeks 0-1,25 sangat permisif terhadap korupsi; 1,26-2,50 permisif; 2,51-3,75 anti korupsi; dan 3,76-5,00 sangat anti korupsi.
IPAK di wilayah perkotaan sedikit lebih tinggi (3,66) di bandingkan wilayah perdesaan (3,46).
IPAK cenderung lebih tinggi pada responden usia kurang dari 60 tahun dibaning setelah usia 60 tahun ke ata. IPAK penduuk usia kurang dari 40 tahun sebesar 3,57; usia 40-59 tahun sebesar 3,58 dan 60 tahun ke atas sebesar 3,45. Artinya semangat anti korupsi antara usia tua dan usia muda tidak berbeda secara signifikan karena masih berada pada rentang interval yang sama.
Semakin tinggi pendidikan semakin tinggi IPAK. IPAK responden berpendidikan SLTP ke bawarh sebesar 3,47; SLTA sebesar 3,78 dan di atas SLTA sebesar 3,93. Pendidikan berpengaruh cukup kuat pada semangat anti korupsi.
Salam Hangat
Hari Bagindo