Mohon tunggu...
Hari Bagindo Pasariboe
Hari Bagindo Pasariboe Mohon Tunggu... Ilmuwan - Statistician @ Indonesian Statistics

born and raised in Jakarta, statistician at National Statistics Office, focus environmental and social resilience statistics. former teacher, marketer, facilitator

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

2#Revolusi Mental ala Wallace D Wattles

28 Oktober 2014   15:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:27 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Mempelajari orang yang telah menjadi kaya, kita menemukan bahwa mereka adalah seperti  kebanyakan  rata-rata orang dalam semua hal, tidak memiliki bakat dan kemampuan yang lebih daripada orang lain. Dengan ini jelas bahwa mereka tidak menjadi kaya karena memiliki bakat dan kemampuan yang orang lain tidak punya, tapi
karena mereka melakukan sesuatu dengan cara tertentu.

Menjadi kaya bukanlah hasil dari menabung atau “mengirit”; banyak orang yang sangat kikir tetap miskin, sementara seorang yang boros menjadi kaya.

Juga menjadi kaya bukan karena bisa melakukan sesuatu yang orang lain tidak bisa lakukan; misalnya terdapat dua orang pada bidang usaha yang sama yang mengelola hal yang sama, dan satu menjadi kaya sementara yang lain tetap miskin atau bahkan bangkrut. Dari semua hal ini, kita sampai pada kesimpulan bahwa menjadi kaya adalah hasil dari melakukan sesuatu dengan cara tertentu.

Jika menjadi kaya adalah hasil dari melakukan sesuatu dengan cara tertentu, dan jika suatu sebab akan selalu menghasilkan suatu akibat, maka setiap orang yang bisa melakukan sesuatu dengan cara tertentu dapat menjadi kaya, dan dengan demikian hal menjadi kaya menjadi masuk kedalam domain ilmu pasti.

Timbul pertanyaan di sini, apakah cara tertentu ini sangat sulit sehingga hanya sedikit sekali yang
dapat mengikutinya. Hal ini tentunya tidak benar, seperti yang telah kita lihat, hanya kemampuan alami saja yang diperlukan oleh yang bersangkutan. Orang-orang berbakat bisa kaya, dan orang yang keras kepala bisa kaya; orang dengan intelektualiatas tinggi bisa kaya, dan orang-orang yang sangat bodoh bisa menjadi kaya; orang  dengan fisiknya kuat bisa kaya, dan orang yang lemah dan sakit-sakitan bisa menjadi orang kaya.

Kemampuan dalam tingkat tertentu baik dalam berpikir dan memahami, tentu saja penting; tapi hanya kemampuan alami yang bersangkutan saja yang diperlukan, setiap pria atau dapat membaca dan memahami kata-kata ini pasti bisa menjadi kaya. Juga, kita telah melihat bahwa menjadi kaya tidak tergantung lingkungan. Lokasi penting dalam hal-hal tertentu; seseorang tidak harus pergi jauh ke gurun Sahara hanya untuk melakukan bisnis yang sukses.

Memperoleh kekayaan pastinya perlu berurusan dengan banyak orang dan berurusan dengan orang-orang yang berkaitan; dan jika orang-orang orang ini berurusan dengan cara  yang Anda inginkan, urusan akan menjadi lebih baik. Tapi hanya sejauh itu pengaruh dari lingkungan.

Jika orang di kota Anda bisa mendapatkan kekayaan, Anda juga bisa; dan jika orang di negara Anda bisa menjadi kaya, Anda juga bisa.

Sekali lagi, menjadi kaya  bukan soal menentukan jenis bisnis atau profesi tertentu. Orang-orang menjadi kaya di bisnis apapun, dan dalam setiap profesi; sementara tetangga mereka dalam bidang usaha yang sama bisa tetap hidup miskin.

Memang benar bahwa Anda akan baik berbisnis dalam bidang cocok dengan Anda; dan jika Anda memiliki bakat yang dikembangkan dengan baik, Anda akan melakukan yang terbaik dalam bisnis yang menggunakan bakat-bakat tersebut.

Juga, Anda akan melakukan bisnis yang cocok dengan wilayah Anda; sebuah toko es krim akan lebih baik di iklim hangat daripada di Greenland, dan bisnis perikanan salmon akan berhasil lebih baik di Northwest daripada di Florida, di mana tidak terdapat salmon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun