Mohon tunggu...
Hari Bagindo Pasariboe
Hari Bagindo Pasariboe Mohon Tunggu... Ilmuwan - Statistician @ Indonesian Statistics

born and raised in Jakarta, statistician at National Statistics Office, focus environmental and social resilience statistics. former teacher, marketer, facilitator

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Joko Widodo dan Swasembada Pangan (Masih laku???)

6 November 2014   17:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:28 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

e:hari.bagindo@gmail.com

Kolam susu=Ketahanan Pangan

Bicara tentang ketahanan pangan, pikiran saya langsung teringat dengan sebuah lagu yang dipopulerkan oleh Koes Plus yang berjudul  Kolam Susu. sepotong syair pada lirik lagu berkata " Orang bilang tanah kita tanah surga. Tongkat kayu dan batu jadi tanaman ..."

Tanah surga kata kunci utama yang saya tangkap dari potongan lagu diatas. Kondisi jaman Koes Plus ketika lagu ini begitu merdu di nyanyikan dan sangat enak di dengarkan sudah jauh sekali dengan potret kekinian ketersediaan pangan di Indonesia.

Sektor pertanian sebagai penyedia hajat hidup orang banyak (pangan) selama beberapa dekade terakhir bagaikan anak tiri. Dukungan terhadap sektor pertanian termasuk dukungan politik, ditambah oleh banyaknya mafia impor komoditas pertanian membuat harga semakin tinggi dan hampir tak terjangkau.

Joko Widodo dan Swasembada Pangan (Masih laku???)

Mengawali pemerintahannya, Presiden Joko Widodo mengangkat isu ketahanan pangan. saya melihat hal ini sebagai suatu bentuk pengakuan bahwa Indonesia telah masuk kedalam krisis pangan yang akut. Mudah saja membaca tanda-tanda antara lain:

1. Indonesia mengimpor hampir segala jenis tanaman pangan, mulai dari beras dari Thailand, kacang kedelai,
sayur, buah-buahan, ikan, daging sapi, jagung, tepung terigu, bahkan garam pun di impor.  kata kuncinya impor pertanian tak terkendali.

2.Inovasi pertaniannya yang sangat banyak. sebatas kertas kerja tapi tak masuk ke industri.

3. Jumlah sarjana pertanian yang melimpah. Indonesia tercatat memiliki mahasiswa pertanian dan sarjana pertanian terbanyak di dunia.

4. Beberapa produk pertanian, Indonesia menjadi pengekspor produk pertanian terbesar meskipun produktivitas pertaniannya rendah. Ambil contoh kelapa (cocos nucifera).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun