Tidak dapat diragukan lagi bahwa subsidi BBM menina bobokan RAKYAT INDONESIA dari segala strata. Pengguna jalan raya ceria bahkan bersedia bermacet-macet ria karena mendapat jatah signifikan uang negara. Setiap tahun rata-rata 18 persen dari APBN habis dibakar mereka. Dalih pemerintah untuk menjaga konsumsi rakyat bawah tidak terbukti karena yang banyak menikmati justru pemilik mobil mewah. Ditambah warisan kebijakan MOBIL MURAH (LCGC) presiden terdahulu semakin memperparah keadaan.
Sejatinya BBM bersubsidi bukan saja meninabobokan RAKYAT INDONESIA, tetapi sudah lebih kepada meracuni mentalitas RAKYAT INDONESIA yang selalu menuntut subsidi dan kemudahan dalam berbagai bentuk.
Banyak hal positif yang bisa kita lakukan daripada sekedar ikut larut dalam hiruk pikut kenaikan BBM. Mari ciptakan nilai tambah dari kekayaan mineral Indonesia tetap lanjutkan kebijakan larangan ekspor mineral mentah sejak 12 Januari 2014, hentikan ekspor energi baik batu bara, gas bumi, karena kita masih perlu itu semua.
Bandingkan dengan Thailand yang mengharamkan subsidi BBM bagi rakyatnya. Harga BBM di Thailand berkisar antara Rp.12.000-13.000, tetapi harga makanan dan kebutuhan pokok murah, kegaduhan politik, tidak berimbas pada nilai tukar mata uang BATH yang relatif stabil terhadap dolar AS (US$) dan termasuk mata uang kuat di Asia Tenggara.
Bangga sekali jika kita bisa menjadi bangsa yang mandiri, rakyat yang bermental pejuang. Mumpung masih dalam suasana hari pahlawan mari kita gelorakan semangat ke-Indonesiaan UNTUK INDONESIA YANG MANDIRI DAN BERMARTABAT. SEMOGA.....
Salam Hangat
Hari Bagindo
inspirasi lainnya:
http://politik.kompasiana.com/2014/11/11/jokowi-legacy-bagi-dunia-685860.html
http://politik.kompasiana.com/2014/11/11/jokowi-presiden-cerdas-bekerja-secepat-pikiran-685839.html