Mohon tunggu...
Hari Bagindo Pasariboe
Hari Bagindo Pasariboe Mohon Tunggu... Ilmuwan - Statistician @ Indonesian Statistics

born and raised in Jakarta, statistician at National Statistics Office, focus environmental and social resilience statistics. former teacher, marketer, facilitator

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menunggu Gong "Go Nuklir" Ditabuh Jokowi

20 November 2014   20:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:17 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14164660861336588583

e:hari.bagindo@gmail.com

[caption id="attachment_336726" align="aligncenter" width="300" caption="sumber:ilmu pengetahuan.org"][/caption]

Energi sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia. Kebutuhan kita akan energi terus meningkat tajam, baik energi fosil ataupun energi listrik.

Visi Nuklir dan Antariksa Soekarno

Di era presiden Sukarno sekitar tahun 1961 telah memiliki dua agenda besar, yaitu di bidang tenaga atom dan antariksa. Ini merupakan obsesi jangka panjang, cita-cita nuklir untuk kesejahteraan bangsa sehingga Indonesia dihargai oleh bangsa lain.

Obsesi ini telah menghantarkan Soekarno pada akhir karir politiknya di Indonesia tetapi juga memupus atau menunda harapan Indonesia untuk menguasai teknologi nuklir dan antariksa sebagai simbol kemajuan suatu bangsa.

Amerika dan Inggris menjadi negara yang dianggap Soekarno sebagai ancaman neo-kolonialisme bagi Indonesia yang mengelilingi Indonesia dengan negara boneka (Malaysia, Brunai, Singapura)

Mengkebiri Indonesia

Sampai saat ini disadari atau tidak, setuju atau tidak setuju ada grand design dari negara-negara maju untuk membuat Indonesia selalu terpuruk, sehingga membuat kita selalu ketinggalan dari negara-negara lain.

Masa buat motor saja tidak bisa! buat mobil nasional tidak pernah ada! cuma bisa jadi tukang jahit motor dan mobil serta jualan motor dan mobil suruhan Jepang melalui Toyota, Honda, Daihatsu, dll.

Malu dong sama India, dengan TATA MOTOR, Korea Selatan dengan Samsung, Hyundai-nya. Mereka produksi sendiri dan memasarkan ke seluruh dunia.

Sebodoh itu kah kaum cerdik dan terpelajar Indonesia. JAWABAN NYA TENTU TIDAK

Kita diatur secara POLITIK untuk tidak membangun Industri Strategis.

IPTN industri rekayasa pesawat terbang sudah dihancurkan dan meninggalkan reruntuhan saja. Belum ada lagi kebanggaan teknologi Indonesia sekarang.

Solusi Energi Nuklir

Energi Nuklir solusi energi ramah lingkungan tanpa polusi yang harus benar-benar dipertimbangkan sebagai solusi kekurang energi nasional. Sehingga energi nuklir harus benar-benar dipertimbangkan

Indonesia memiliki SDM yang sudah sangat mampu memanfaatkan energi nuklir, ditambah pengalaman Indonesia selama lebih dari 50 tahun memanfaatkan energi nuklir untuk kepentingan damai termasuk aplikasi kesehatan dll.

Kuncinya pengelolaan dan pemanfaatan nuklir  terletak pada sisi penanganan yang baik dan benar serta prinsip kehati-hatian yang tinggi, tingkat presesi dan sesuai dengan standar maksimum yang sangat tinggi, segala dampak buruk nuklir bisa diatasi. Bahkan, menurut International Atomic Energy Agency (IAEA), Indonesia termasuk dalam 13 negara terbaik dalam pemanfaatan teknologi dan pengoperasian reaktor nuklir untuk tujuan damai.

Dasar Hukum dan Kesiapan SDM

Indonesia sebenarnya sudah dinyatakan siap oleh IAEA untuk membangun PLTN sejak 2009.

Indonesia pun telah memiliki Badan Pengawas Nuklir yang bertugas mengawasi dan menginspeksi izin pemakaian zat radioaktif di Indonesia sesuai diamanatkan UU Nomor 10 Tahun 1997 Tentang Ketenaganukliran serta peraturan terkait lainnya. Dalam PP No. 2 Tahun 2014 Tentang Perizinan Instalasi Nuklir dan Pemanfaatan Bahan Nuklir sebagai pengganti PP No. 43 Tahun 2006 Tentang Perizinan Reaktor Nuklir di Indonesia diuraikan bagaimana tata cara perizinan untuk tapak, konstruksi, commissioning, operasi dan bahkan sampai decommissioning.

Tunggu Apa Lagi?

Ya menunggu Bapak Presiden Joko Widodo Menabuhkan gong "GO NUKLIR".

Saatnya bangkit sekarang.

Bangun jati diri bangsa lagi yang sudah terinjak-injak terlalu lama.

Kuasai ilmu pengetahuan, kuasai teknologi, belanja dan pakai hanya produksi dalam negeri, Hanya dengan itu semua kejayaan negeri ini dapat kita rajut kembali.

20 Nopember 2014, Jakarta Poesat

baca juga:

http://politik.kompasiana.com/2014/11/12/jokowi-effectdunia-takut-indonesia-di-kelola-dengan-baik-686139.html

http://politik.kompasiana.com/2014/11/18/jokowipemerintahan-seumur-bayi-yang-punya-nyali-687094.html

http://politik.kompasiana.com/2014/11/19/benarkah-jokowi-mesin-cuci-sby--687448.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun