Direktur Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM yakni Bapak Dadan Kusdiana mengungkapkan telah melakukan komunikasi dengan Kementerian Perindustrian dan asosiasi mengenai kesiapan industri penunjang PLTS saat ini.
Tidak hanya itu, langkah strategis lain yang telah dilakukan meliputi penyelesaian Perpres Tarif EBT, Penerapan Permen ESDM PLTS Atap, Mandatori Biodiesel atau Bahan Bakar Nabati, Adanya Hibah Intensif PLTS Atap, Kemudahan Perizinan Usaha, dan Menghentikan Pembangunan PLTU Baru. Langkah strategis tersebut berpotensi besar dalam memperluas jaringan PLTS serta mendukung tercapainya Net Zero Emission di tahun 2060.
Selain itu, pengembangan teknologi seperti kompor listrik dan kendaraan listrik juga sangat mendorong penurunan emisi karbon di bumi. Selama proses transisi energi, (tantangan) di negara-negara berkembang seperti Indonesia akan jauh lebih kompleks dari sisi pengembangan teknologi dan pendanaan. Untuk itu, harus ada penetapan standar yang lebih tinggi mengenai lingkungan, sosial serta tata kelola.Â
Sinergi dan kolaborasi setiap pihak sangat dibutuhkan, dengan harapan bahwa keterlibatan semua pihak seperti pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan komunitas publik dapat menjawab semua tantangan yang ada serta mempermudah laju percepatan transisi energi.
Semua ini juga tidak lepas dari peran generasi muda sebagai Agen of Change yang dapat menjadi aktivis energi bersih melalui aksi nyata. Hal tersebut dapat dimulai dari Mengkampanyekan adanya peristiwa transisi energi menuju EBT ke masyarakat luas serta dapat berperan langsung di dalamnya.Â
Selain itu, meningkatkan minat penggunaan fasilitas transportasi publik juga dapat menjadi langkah kecil sebagai upaya pembiasaan diri dalam meminimalisir penggunaan kendaraan berbahan bakar minyak.Â
Transisi energi telah menjadi langkah krusial dan ambisi nasional, segala upaya telah dilakukan. Apakah Net Zero Emission di 2060 akan terwujud? Semua tergantung dari kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H