Mohon tunggu...
harian andalas
harian andalas Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

harianandalas lugas dan cerdas

Selanjutnya

Tutup

Politik

Berkoalisi dengan Kesesatan

22 Mei 2013   16:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:11 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam pertemuan dengan PKS, Muhammadiyah banyak mengkritisi Undang-undang hasil legislasi dari DPR. Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, meminta PKS tak berkoalisi dalam kesesatan untuk melahirkan produk-produk hukum itu.

"Karena koalisi yang ada itu koalisi sesat. La tajtamiu 'ala dhalalah (jangan berkoalisi dalam kesesatan). Semua pakai slogan merakyat, tapi kalau ada opsi dalam koalisi, seperti itu bagaimana rakyatnya," kata Din Syamsuddin.

Hal itu disampaikan dalam perbincangan dengan petinggi PKS di kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakpus, Selasa (21/5). Din menilai produk legislasi yang ada saat ini tidak pro terhadap kedaulatan rakyat, banyak Undang-undang yang justru menjadi pro pada kepentingan asing.

Terkait hal itu Muhammadiyah perlu mengkaji produk-produk legislasi DPR dan menyatakan sikap. Diantaranya, menurut Din, adalah Undang-undang Migas yang diajukan judicial review ke MK dan akhirnya dibatalkan, lalu upaya Muhammadiyah menolak RUU Ormas.

Pernyataan Din Syamsuddin itu, agaknya tidak terkait dengan kisruh yang melanda PKS belakangan ini, berkenaan dengan tersandungnya mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq, karena berkoalisi dengan kesesatan yang bersumber dari Ahmad Fathanah.

Imbauan Din Syamsuddin itu tentu berlaku umum bagi semua kalangan, utamanya elite politik dan pemerintahan di negeri ini. Pasalnya, semakin lama koalisi elite politik dan pemerintahan, cenderung menjurus pada jalan kesesatan.

Koalisi antar para petinggi parpol yang terjalin selama ini, memang lebih mengarah pada upaya mengamankan kepentingan masing-masing, dan sama sekali tidak terlihat upaya koalisi untuk memberikan kemaslahatan bagi rakyat.

Maraknya koalisi dengan kesesatan, juga bisa ditengarai dari sejumlah aliran dana para koruptor yang dicocok KPK selama ini. Aliran dana itu ternyata dinikmati berbagai kalangan, sehingga penangkapan koruptor akan selalu melibatkan pihak-pihak lain.

Dalam konteks demikian, kita hanya bisa mengimbau segenap elite politik dan pemerintahan di negeri ini, agar segera kembali ke jalan yang benar, dan menghentikan tradisi selama ini, cenderung melakukan koalisi menjurus pada kesesatan, yang bermuara pada semakin terpuruknya rakyat Indonesia.

http://harianandalas.com/Editorial/Berkoalisi-dengan-Kesesatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun