Mohon tunggu...
Hari Akbar Muharam Syah
Hari Akbar Muharam Syah Mohon Tunggu... Auditor - Karyawan

Karyawan di Salah Satu Perusahaan Swasta Nasional. Menulis tentang Jalan-jalan, sosial dan sastra. Pendatang baru di dunia tulis-menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menjawab Opini Ahmad Dhani Soal Museum di Jakarta

6 Juli 2017   23:04 Diperbarui: 7 Juli 2017   18:13 1461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Interior Modern Museum Nasional (Sumber:weningts.wordpress)

Perlu diketahui bahwa jumlah total museum di Jakarta saat ini lebih dari 60 museum dengan spektrum ragam tema yang begitu luas. Mulai dari museum-museum bertema benda seperti Museum Wayang hingga museum bertema sosok seperti Museum Sasmita Loka tersebar di seluruh wilayah DKI.

Patut diamini bahwa masih banyak yang perlu diperbaiki terutama pada segi verifikasi penyajian fakta, pengelolaan dan tentunya promosi. Namun untuk membangun yang baru? Rasanya justru kita perlu fokus pada museum-museum lama yang sudah kita miliki.

Ahmad Dhani pun mengambil contoh Kota Malang yang memiliki banyak museum tematik populer yang sudah modern. Tentu tak bisa disamakan dengan kepopuleran museum di Kota Malang. Museum-museum di Malang sebagian besar tak berakar historis wilayah sekitar, melainkan berakar dari budaya populer yang memang tengah digandrungi warganet sebagai tempat berfoto, berbeda konsep dengan potensi museum Jakarta yang sebagian besar bertemakan historis dan berlatar belakang lokasi.

Hal yang perlu diperhatikan adalah ragam corak manajemen dan promosinya, seiring atau tidak dengan potensi museum tersebut. 

Jika dibandingkan dengan museum bertema historis kedaerahan lain seperti Museum Sang Nila Utama di Pekanbaru, Museum Negeri/Pusat Kalimantan Barat, Museum Monpera & Sultan Mahmud Baddarudin di Sumsel, museum-museum di Jakarta jauh lebih maju dan tertata.

Beberapa museum seperti museum Bahari dan Museum Fatahillah memang butuh perhatian khusus, namun seperti yang diungkapkan Pemrpov DKI, Pemprov tak tinggal diam. Beberapa bulan lalu, saat saya mengunjungi Museum Bahari, Manajemen Museum tersebut memang tengah fokus berbenah.

Saran saya untuk Mas Dhani, coba baca beberapa ulasan mengenai museum dan banyak-banyaklah mengunjungi museum karena sudah semakin banyak museum yang biaya masuknya gratis, minimal di Jakarta. Satu lagi, jangan hanya mengunjungi, budayakan dan biasakan membaca dan paham mengenai kisah dan fakta apa yang coba diceritakan dan diungkap di setiap museum.

Akhir kata, selamat bekerja, Mas Dhani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun