Mohon tunggu...
hariadhi
hariadhi Mohon Tunggu... Desainer - Desainer

Editor, designer, entrepreneur

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Rian Ernest, Caleg PSI Dapil Jakarta Timur, yang Melepaskan Diri dari Bayang-bayang Ahok

29 Desember 2018   17:35 Diperbarui: 29 Desember 2018   17:53 1358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ngapain juga gue negosiasikan idealisme, menang, tapi kemudian pas terpilih juga ga ada progress! Ibarat orang beli macbook, covernya macbook, tapi isi dalamnya komputer jangkrik! Kecewa dong orang yang beli. Ye kan? Nah seperti itu juga orang yang memilih kita." Jadi di kepala Ernest sudah jelas. Ia tidak akan menjual berbagai idealisme saat berkampanye, untuk kemudian saat terpilih dan menjabat, harus bernegosiasi dengan berbagai kepentingan pemodal.

Naif memang, bila kita pandang dari begitu joroknya dunia politik Indonesia saat ini. Tapi justu "kenaifan" itulah kenapa ia mau memilih PSI sebagai kendaraan politiknya. PSI punya standing point yang sangat kuat. Mereka berani menentang poligami saat partai yang lain penuh dengan oknum yang mempraktikkannya. Atau saat bicara perda Syariah. Mereka berani berteriak lantang saat partai yang harusnya bicara nilai politik progresif justru mendorong naiknya kepala daerah yang mengeluarkan perda syariah.

"Gue ogah kalau masuk partai, jadi politisi, lalu berakhir eneg karena harus berkompromi ini itu. PSI memberikan gue kendaraan itu." PSI memberikannya kesepatan menjadi politisi tanpa harus berhutang kepada pemodal tertentu.

Standing point itulah yang justru membuat orang meragukan apakah iya PSI bisa lolos Parlementary Treshold nanti. Mereka seolah tidak bisa dinego untuk idealisme sekecil apapun. Bahkan banyak yang menganggap partai ini bawel. Belum nyobain kursi DPR saja sudah ribut soal kebiasaan yang berlaku di kalangan anggota legislatif. Tapi Rian Ernest yakin justru dengan sikap nyentrik partainya itu mereka jadi punya pemilih tersendiri.

Malam menjelang, percakapan di Kafe Tjikini antara saya, Thomas J Bernadus dan Rian Ernest mau tak mau diakhiri sebelum makin berlarut-larut, walaupun menyenangkan. Yang jelas saya jadi bisa menyaluti satu lagi anak muda yang memutuskan terjun ke dunia politik dengan memperjuangkan idealismenya. Ia mengikuti pesan Ahok supaya semua yang merasa dirinya bersih ikut serta dalam pemilihan. Bahwa apakah mereka benar-benar akan disukai rakyat dan terpilih, banyak faktor yang menentukannya.

==
Saya tidak menulis ini untuk membantu kampanye. Tapi berhubung Rian Ernest Tanudjaja punya sedikit kesulitan memperkenakan dirinya ke warga, silakan bagi yang mau dukung, jelaskan bahwa Rian Ernest Tanudjaja maju jadi caleg DPR via Partai Solidaritas Indonesia di Jakarta Timur nomor urut 1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun