JOMBANG, - Jombang, Jawa Timur mempunyai tempat wisata religi. Wajar jika banyak wisatawan dari berbagai daerah datang ke Jombang untuk berziarah ke makam Waliyullah.
Biasanya para wisatawan religi berziarah ke Makam Kiai Hasyim Asy'ari dan Kiai Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang berlokasi di Tebu Ireng dan satu lagi Makam Mbah Sayid Sulaiman di Betek, Mojoagung.
Sayang, jika pemerintah daerah setempat yakni Pemkab Jombang  tanggap akan hal ini, jika dijalankan kemungkinan akan adanya peluang dari para wisatawan untuk membantu perekonomian sebagian penduduk Jombang.
Membantu perekonomian sebagian penduduk Jombang sebenarnya simpel. Perlu digaris bawahi Kabupaten Jombang tentunya mempunyai tenaga para pemikir yang handal, ya mungkin saja karena ada faktor X. Sehingga konsep ini tidak digunakan atau belum terpikirkan.
Ada beberapa hal dimungkinkan konsep ini bisa dikerjakan atau dilakukan oleh Pemkab melalui dinas terkait, karena tidak mungkin dikerjakan satu dinas perlu MoU atau Surat Keterangan Bersama (SKB) antar dinas. Karena menyangkut soal angkutan umum, UMKM, dan dukungan dari tokoh agama atau para dzurriyah pesantren.
Perlu digaris bawahi Jombang, Jawa Timur mempunyai julukan Kota Santri dan Toleransi. Jadi mengembangkan potensi ini wisata religi tidak hanya berziarah ke Makam para Ulama para Waliyullah. Wisatawan bisa kita sajikan dengan taburan keindahan akan dunia pesantren di Jombang.
Kita ajak para wisatawan menuju pesantren -- pesantren di Jombang bahkan tempat beribadah umat selain muslim seperti Klenteng tua dan gereja tertua di Jombang.
Titik kumpul dimulai dari Ponpes Tebuireng, dikarenakan bus atau kendaraan para wisatawan atau para peziarah sudah dibangunkan rest area atau parkiran Gus Dur yang sudah dibangun begitu megahnya oleh pemerintah.
Selanjutnya diajak berkeliling rute pertama ke Ponpes LDII Gadingmangu, Perak. Setelah itu rute ke dua menuju Ponpes Denanyar disitu juga ada makam ulama, selanjutnya rute ke tiga Ponpes Shiddiqiyyah Ploso, rute ke empat Ponpes Tambak Beras, rute ke lima Ponpes Darul Ulum Peterongan, selanjutnya bisa ke tempat ibadah umat selain muslim gereja tua Mojowarno atau di Bongsorejo, atau ke Klenteng Gudo, terakhir balik lagi ke titik kumpul area parkir makam Gus Dur.
Untuk menuju ke tempat tersebut, para wisatawan akan angkut menggunakan angkutan umum dimana Jombang dahulu mempunyai angkutan pedesaan (Angkudes) sekarang mungkin tergerus jaman kini tinggal hanya beberapa saja yang bertahan, jadi kali ini bisa difungsikan kembali.
UMKM Produk dan Makanan khas Jombang
Terlepas dari angkutan umum di Pesantren -- Pesantren yang dikunjungi nantinya ada outlet atau kios menjual produk dan makanan hasil dari UMKM asli khas Jombang.
Selain itu para wisatawan kemungkinan juga bisa memilih Ponpes mana yang cocok untuk anak atau keluarganya untuk menempa ilmu agama, karena sudah melihat suasana Ponpes yang ada di Jombang.
Pada dasarnya selain berziarah para wisatawan bisa melepaskan penat, mendapat ilmu, mendapatkan pengalaman baru bisa melihat langsung pesantren -- pesantren besar yang ada di Kabupaten Jombang.
Dengan begitu perlu keseriusan Pemkab Jombang dalam mengambil keputusan dan kebijakan selain itu, Jombang bisa dikenal sebagai kota santri dari luar Jombang. Â
Artikel ini juga sudah diterbitkan media online Lokal JombangKu.com.Â
Penulis :Â Hariyanto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H