BANYUWANGI - Untuk memaksimalkan jalannya pembinaan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Lapas Kelas IIA Banyuwangi menjalin kerjasama dengan Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) Blokagung. Penandatanganan kerjasama tersebut dilaksanakan di Aula Saharjo Lapas Banyuwangi, Kamis (24/6/2021).Â
Saat membuka acara, Kalapas Banyuwangi Wahyu Indarto menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada IAIDA Blokagung atas kesediaannya membantu kegiatan pembinaan di Lapas Banyuwangi.Â
"Kami tidak bisa melakukan pembinaan yang maksimal tanpa adanya bantuan dari pihak luar, oleh karena itu saya sangat berterimakasih kepada bapak Rektor dan jajaran yang sudah bersedia membantu kami untuk membina Warga Binaan kami," ujar Wahyu.Â
Wahyu berharap, pihak IAIDA Blokagung dapat memberikan bimbingan konseling kepada WBP Lapas Banyuwangi agar mereka dapat menyadari kesalahannya dan dapat menjadi manusia yang berguna dan bermanfaat, baik bagi dirinya sendiri maupun kepada masyarakat.Â
"Saya juga berharap pihak IAIDA Blokagung dapat menerapkan program Pondok Pesantren bagi Warga Binaan kami, karena saya ingin mewujudkan program Masuk Napi Keluar Santri," tambah Wahyu.Â
Rektor IAIDA Blokagung H. Ahmad Munib Syafa’at (Gus Munib) dalam sambutannya mengatakan, perjanjian kerjasama ini bukan hanya sebatas seremonial saja.Â
"Ada harapan yang lebih dari kami, yaitu meningkatkan kwalitas kami sebagai manusia dengan cara memberikan pembinaan kepada orang yang kebetulan melakukan kesalahan, sehingga mereka dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi," ucap Gus Munib.Â
Gus Munib juga menjelaskan, nantinya peran IAIDA Blokagung terhadap Lapas Banyuwangi adalah untuk meningkatkan kualitas dari warga binaan. IAIDA memiliki program Bimbingan Konseling Islam, yang dapat diaplikasikan di Lapas Banyuwangi untuk melakukan pendampingan secara masif dan konsisten terhadap WBP.Â
"Pendampingan tersebut tentunya bertujuan untuk meningkatkan mental mereka (WBP), sehingga mereka lebih siap untuk berbaur kembali dengan masyarakat dan dapat diterima dengan baik ketika mereka sudah dinyatakan bebas. Nantinya teman-teman mahasiswa yang berperan aktif dalam membina mereka," terangnya.Â
Terkait dengan program Pondok Pesantren yang dicanangkan oleh Kalapas Banyuwangi, Gus Munib menyatakan siap membantu mewujudkan program tersebut. Bahkan, Gus Munib berencana mendirikan Pondok Pesantren Enterpreneur yang santrinya merupakan alumni narapidana yang telah menjalani masa pidananya dan dinyatakan bebas oleh pihak Lapas.Â
Diakhir sambutannya, Gus Munib menyatakan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk bantuan IAIDA Blokagung kepada pemerintah, yang dalam hal ini  membantu pembinaan yang ada di Lapas.Â
"Jangan pernah membenci orang yang berbuat kesalahan, cukup kesalahannya saja yang patut dibenci. Untuk orangnya mari kita rangkul dan kita ingatkan dia agar mampu menjadi pribadi yang lebih baik lagi," pungkasnya.Â
Selanjutnya, acara yang berlangsung di Aula Saharjo Lapas Banyuwangi ini diakhiri dengan penandatanganan perjanjian kerjasama oleh Kalapas Banyuwangi dan Rektor IAIDA Blokagung Banyuwangi. (Hari)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Halo Lokal Selengkapnya