"Kita tahu tugas anak-anak harusnya belajar." Sambungnya.
Mas Budiman terlihat cukup rajin mengawasi jalannya PTPN V. Ia memastikan dalam kunjungannya tidak pernah menemui praktik seperti itu. Tidak juga di perkebunan inti plasma yang menjadi mitra PTPN, mengingat bisa saja terjadi tradisi turun temurun melibatkan anak dan keluarga di masyarakat pengelola. Â
Namun ia juga tidak mau menutup diri terhadap masukan dan laporan seandainya hal itu terjadi. Mas Budiman mempersilakan jika ada yang menemukan dan memberi laporan.
"Saya akan tanyakan kalau ada isu tersebut. Kalau ada tentu akan kita tegur supaya tidak ada perekrutan buruh anak. Tapi sejauh ini tidak ada laporan tentang hal itu."
Terkait upaya memaksimalkan keuntungan sebagai motif untuk mempekerjakan buruh anak, Mas Bud menyatakan hal tersebut tidak untuk dilakukan oleh sebuah perusahaan yang terikat oleh hukum. Masih banyak cara lain seperti penggunaan teknologi yang lebih baik jika hanya itu yang ingin dituju.
"Bagi kami, produktivitas perusahaan bisa ditingkatkan dengan berbagai macam cara," tutupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H