Tapi saat ditanyakan mengenai salah satu program Holding Kredit Ultra Mikro yang bisa membantu pengusaha kecil-kecilan seperti dirinya, Mba Rini langsung bersemangat. "Iya nih pernah baca beritanya. Ya menarik lah. Bisa membantu UMKM yang modalnya nggak besar atau malah nggak punya modal. Kalau dapat kan lumayan bisa mengembangkan menu, bukan cuma kering tempe aja. Bisa bikin menu lidah sapi mercon dan lain-lain."
Itulah yang saat ini menjadi keluhan luar biasa besar dari pengusaha-pengusaha level UMKM kita, sulitnya mencari pinjaman atau tambahan modal dalam skala yang juga mikro. Meminjam terlalu banyak akan membuat mereka terbebani oleh bunga, sekalipun presentase bunga yang ditetapkan sangat rendah. Selain itu juga banyak kekhawatiran sulitnya mereka menembus birokrasi dan syarat administratif yang ditetapkan.
Karena itu, pemerintah saat ini berupaya mensinergikan tiga BUMN besar, BRI, Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani. Ketiganya memiliki karakteristik dan kelebihan masing-masing yang bila dikoordinasikan dengan baik, akan bisa beradaptasi dengan jutaan variasi kebutuhan pengusaha ultra mikro kan modal. Ada yang butuh bunga sangat ringan, bisa dilayani BRI.Â
Ada yang butuh pendampingan bisnis, bisa dilayani oleh PNM. Sementara saat mulai naik kelas dan mulai menabung aset, maka pegadaian bisa membantu sewaktu-waktu untuk "menyekolahkan" aset mereka saat butuh tambahan modal mendadak atau sedang diterpa kesulitan keuangan.
"Ingin bisa maju dan berkembang. Bkn cuma dagang online kering tempe. Kalau bisa ya punya warung makan sederhana gitu. Entah jualan mie ayam, atau jualan pempek. Pokoknya usaha warung makan lah." demikian harap Mba Rini, menyuarakan optimisme di tengah sakit kanker yang membalut hidupnya. Ia tidak ingin dikasihani. Untuknya, menjadi berdaya adalah sebuah bagian dari perjuangan. Bukan hanya melawan kanker saja, tapi untuk melawan ancaman kemiskinan yang menghantui hidupnya dan keluarga. Dengan itu ia bisa tetap menyekolahkan anak-anak dan kini mulai sukses berkarir.Â
Sebuah kebanggaan bagi kita semua bila bisa bekerjasama menyelamatkan pejuang-pejuang pantang menyerah seperti Mba Rini. Dengan bekerjasama, bukannya sibuk mencari-cari perbedaan, kita akan jauh lebih berdaya menghadapi pandemi ini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H