Mohon tunggu...
Hariadhi
Hariadhi Mohon Tunggu... Desainer - Desainer

Ghostwriter, sudah membuat 5 buku berbagai Dirut BUMN dan Agency Multinasional, dua di antaranya best seller. Gaya penulisan berdialog, tak sekedar bernarasi. Traveler yang sudah mengunjungi 23 dari 34 provinsi se Indonesia. Business inquiry? WA 081808514599

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berlatih Haranova, Menyapa Petani di Trenggalek

9 November 2019   19:56 Diperbarui: 5 Desember 2019   12:33 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

hara-5dc6c493d541df563f230642.jpg
hara-5dc6c493d541df563f230642.jpg

Tentu berinteraksi dengan orang-orang di lapangan adalah experience tersendiri yang unik. Banyak sekali yang bisa kita bicarakan, terkait penerapan teknologi dan mendapat input yang sangat berharga untuk pengembangan apps Hara selanjutnya, 

hara-2-5dc6ca42097f3655407c6162.jpg
hara-2-5dc6ca42097f3655407c6162.jpg
Hingga senja saat saya keluar dari Kantor Bupati, dan langit sudah berwarna jingga cemerlang. Di sudut lapangan, saya bertemu dengan wangi yang khas, batagor digoreng. Ada penjual siomay di sana, tapi jelas ini bukan bau siomay. Saya coba berkeliling lagi bertemu cuma tukang sate. Tapi ternyata dari gerobak sate inilah bau baso tahu digoreng tersebut!

dokpri
dokpri
Ternyata setelah saya perhatikan lebih jauh, ini adalah sate vegetarian, alias sate dari tahu yang dibakar. Setelah tahu berisi adonan aci digoreng, kemudian diiris tipis-tipis mirip sate atau kebab, dan diletakkan di atas panggangan bara api. Awalnya saya hanya memesan sepuluh, tapi ternyata diberikan dua puluh tusuk. Sampai saya kekenyangan. Saya agak kesal karena uang sudah mulai tipis dan harus membayar Rp 20 ribu. Tapi pedagangnya kemudian menyahut, "Lah ya emang Rp 10 ribu mas! Setusuknya cuma Rp 500 kok. Wis udah, ambil lagi sepuluh ribuannya." Katanya sambil tertawa.

dokpri
dokpri
Wuih, kulineran di Trenggalek ini ternyata memang murah meriah. Seperti juga mie godog yang saya coba di Warung Kancil di sebelah Hotel Atriaz tempat saya menginap di Jalan Sukarno Hatta. Sebenarnya ini mie rebus biasa, tapi dengan sedikit tambahan rempah menyengat, irisan daging ayam, dan banyak sekali sayur. Jadi sarapan dengan ini kenyang sekali.

dokpri
dokpri
Masih belum puas bertualang kuliner, saat berjalan pulang, saya masih menemukan nasi gegok. Mirip dengan nasi kucing di Jogja, namun dibungkus dengan daun pisang yang masih hijau segar. Di dalamnya ada banyak taburan daging ayam yang diiris tipis dengan sambal merah menyala. Jadi rasanya cenderung pedas, bukan manis gurih seperti nasi kucing di angkringan.

Usai check out di hotel, saya masih penasaran dengan krengsengan di Warung Ayam Geprek Godyos, juga di sebelah Hotel Atriaz. Pelayannya meminta saya menunggu pukul 04:00 karena bahannya baru diantarkan di jam-jam tersebut. Ya sudah, akhirnya saya menunggu dengan sabar sambil menulis petualangan ini. Hingga akhirnya pukul 04:00, mentari mulai beranjak syahdu ke barat, dan menu krengsengan tersedia di meja saya.  Saya bingung. "Oh, ini krengsengan pak, mirip magelangan, ya?"

dokpri
dokpri
"Lha iya, itu magelangan di sini namanya nasi mawut. Nasi goreng ditimpal pake mi goreng. Kalau nasinya nasi putih, namanya krengsengan!" Kata si Bapak tertawa. 

Puas rasanya bertualang ke Trenggalek dan sekitarnya. Kini tiba waktunya saya beranjak ke kota lain. Puyengnya, di sini tidak ada Gojek. Saya tidak membedakan antara Grab dan Gojek sih, tapi di HP utama saya, yang terpasang baru Gojek. Padahal di Trenggalek ini saya sering melihat driver Grab berseliweran. Akhirnya ya sudah, pasang Grab.

screen-shot-2019-11-10-at-19-18-06-5dc804e6097f367e115bf8d2.png
screen-shot-2019-11-10-at-19-18-06-5dc804e6097f367e115bf8d2.png
Kebetulan di layanan online shop, saya sering menggunakan OVO, jadi lumayan ada sisa uang belanja yang bisa saya pakai untuk meengisi puksa XL yang sudah menjerit-jerit minta diisi. Top Up data HP. Lumayan ada paket pas Rp 200 ribu, setara 16 GB data sepanjang hari. 

bus1-5dc8050f097f36125176d702.jpeg
bus1-5dc8050f097f36125176d702.jpeg
Urusan pulsa selesai, sekarang waktunya ke Terminal Surodokan. Sip, lima menit sampai. Kebayang kalau harus menunggu transportasi umum di hari sepanas ini, apalagi memang Trenggalek cenderung panas. Di Terminal, saya harus menunggu berjam-jam di bus tiga perempat. Dari siang menunggu, ternyata busnya baru akan berangkat pukul 04:00 sore. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun