Saya coba cuci muka di situ. Memang sejuk sih dan setelah kering memang kulit terasa tertarik sehingga menimbulkan perasaan kencang. Tapi untuk bisa dibilang bikin awet muda kok saya susah percaya haha.
"Terima kasih, Pak." Salam saya kepada bapak yang menjaga di pemandian tersebut. "Maaf duit saya habis ga bisa nyumbang duit kebersihan," Seru saya sambil menunduk. "Oh ga apa apa. Itu seikhlasnya saja," katanya sambil tersenyum.Â
Benar-benar menyenangkan. Tidak seperti di tempat lain yang seringkali kita para turis seperti ditodong kotak-kotak sumbangan di mana-mana.
Keluar dari hutan Cagar Alam dan Budaya Pangandaran, saya mulai merasa lapar lagi setelah tadi pagi hanya makan Kupat Tahu. Terus terang Kupat Tahu di Pangandaran punya sedikit kekhasan. Tahunya renyah dan ringan, seperti tahu sumedang, selain itu menggorengnya agak lama sehingga lebih garing dibanding kupat tahu yang biasa saya makan.
Tapi ya kupat tahu tentunya tidak cukup. Maka saya mencari tempat makan yang lebih berat. Nasi plus ikan bakar. Dan bertemulah saya Rumah Makan Bahari 2 di sebelah ca
Saya tanyakan beberapa hotel di Pangandaran, tidak ketemu juga yang murah. "Antara 400-500 di daerah sini, mas!" Buset. Padahal saya berharap bisa mengeluarkan 100-200 ribu saja.Â
Memang ada kost-kostan disewakan di rumah warga, tapi walaupun murah, harus diseewa bulanan atau setidaknya beberapa hari. Sehingga jatuhnya ya mahal juga. Saya kan Cuma berminat menginap semalam saja.
Tapi setelah coba-coba aplikasi Traveloka, saya bertemu Yokima Beach Hotel. Memang beberapa kali saya sudah melewati hotel ini. Bentuknya hanya rumah besar dengan beberapa kamar. Tapi bagaimanapun lokasinya strategis dan cukup menarik hati saya, walaupun belum sempat mencari tahu sendiri harganya sedari kemarin.
Dan saya pun tertidur pulas sampai takbir pagi Idul Adha menjelang...