Mohon tunggu...
Hariadhi
Hariadhi Mohon Tunggu... Desainer - Desainer

Ghostwriter, sudah membuat 5 buku berbagai Dirut BUMN dan Agency Multinasional, dua di antaranya best seller. Gaya penulisan berdialog, tak sekedar bernarasi. Traveler yang sudah mengunjungi 23 dari 34 provinsi se Indonesia. Business inquiry? WA 081808514599

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ada Apa dengan Bang Ade?

7 Agustus 2019   23:44 Diperbarui: 7 Agustus 2019   23:51 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ia juga tidak merasa apa yang ia lakukan ada yang salah dengan menentang HTI, FPI, atau gerakan-gerakan pro syariah.

Ia menganggapnya sebagai sebuah pertarungan pribadi dan bukan hal yang dilarang di lingkungan akademisi. Ia menganggapnya sebagai sebuah freedom of expression.

Pentingnya Fairness dalam Pencarian Kebenaran

dokpri
dokpri
Bagi Bang Ade sendiri, hak semua orang untuk memiliki preferensi politik dan religi tertentu. Ia beranggapan semua orang punya hak yang sama, termasuk lawan diskusinya sendiri.

"Persoalannya adalah freedom of expression, seberapa bebas seseorang bicara di depan publik mengenai hal-hal yang sensitif. Saya selalu percaya freedom of expression itu adalah hal yang penting, yang harus diperjuangkan. Terutama mengenai agama!"

Baginya, keterbelakangan peradaban terjadi saat orang tidak diperbolehkan mengungkapkan pikirannya dan kritiknya terhaap pemerintah, penguasa, agama, ulama, dan sebagainya.

Kebebasan untuk berpikir kritis ini harus berlaku bagi kedua pihak. "Hak mereka untuk berpihak kepada Prabowo atau Anies." Katanya menerangkan.

"Tidak ada masalah. Itu kan hak mereka," Jawabnya saat ditanya seperti apa ia akan memperlakukan lawannya saat ia di posisi sebaliknya. Ia bahkan menjamin, andai ia menjadi dewan etik, pasti akan meloloskan orang tersebut.

"Harus boleh dong! Karena ini kebebasan berekspresi, apalagi (menjamin) kebebasan akademik." Bang Ade meyakinkan."Kalau sebuah perguruan tinggi yang memang menjunjung tinggi pencarian kebenaran, maka pencarian kebenaran harus selalu dimulai dari skeptisisme. Skeptis artinya kita tidak pernah tahu mana yang paling benar, tidak ada satupun di dunia ini yang paling benar. Karena itulah kita percaya arti penting berbicara sebebas-bebasnya, dalam proses pencarian kebenaran."

"Ia bebas bicara, tidak boleh dihambat kariernya sebagai dosen, hanya karena pemikirannya," Tegasya.

Bila dosen tersebut memiliki syarat-syarat menjadi guru besar yang baik secara akademik, maka ia tidak boleh dihambat menjadi guru besar. Ia menganggap penghalangan akan menciptakan setback dalam dunia pendidikan. "Bahaya bila kebebasan berpikir dihambat."

Fairness, bagi Bang Ade adalah hal yang paling penting dari kasusnya, "Tunjukkan di mana letak kesalahan saya yang melanggar etika dan integritas. Jika saya dilarang menggunakan kata 'bodoh', saya akan terima itu. Tapi semua dosen dan profesor di UI juga harus tidak diperbolehkan menggunakan kata bodoh."

Etika dan Integritas Harusnya Terukur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun