BUMN Pelindo II banyak berperan membesarkan pelabuhan di daerah ini. Sehingga kini pengolahan, pemasaran, dan penjualan hasil laut meningkat. Selain pelabuhan terus ditingkatkan, daerah sekitarnya juga dikeruk sehingga kapal-kapal besar bisa berlabuh dan ikut membawa hasil bumi yang mampir ke Pupau Baai.
Salah satu hasil laut dari Pulau Baai dipasarkan di rumah makan Ikan Laut Jingkrak di Kota Bengkulu. Mirip di Muara Angke, kepiting, udang dan ikannya bisa kita pilih dan timbang sendiri, lalu dimasak sesuai takaran kilogramnya. Tempatnya mewah dan saya yakin ramai. Soalnya yang punya sampai bisa parkir mobil Toyota versi sedan sport mewah di depan restoran ini. Hahaha. Saya sendiri meminta dibakarkan ikan sema yang saya beli dari pinggir jalan di restoran ini. Enak dan relatif murah biaya membakarnya, soalnya ikannya sendiri sudah mahal.
Bahkan diharapkan di masa depan, Pulau Baai akan menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK). Tidak hanya menjadi pelabuhan perikanan, akan dibangun pula terminal curah kering untuk mendorong industri sawit di sekitar Bengkulu dan karantina hewan. Selain itu, ada pula upaya menghubungkan Pulau Baai dengan Muara Enim, Sumatera Selatan dengan jalur kereta api, sehingga memperlancar arus barang.
BUMN-BUMN yang ada juga fokus membantu sekolah yang kini ada di Pulau Baai. Berbagai bantuan komputer dan renovasi sekolah diberikan, sehingga sekolah di sini bisa layak digunakan untuk belajar, tidak lagi memaksa anak-anak mudanya harus ke Kota Bengkulu untuk mendapatkan fasilitas lebih layak.
Berkeliling sebentar di Pulau Baai dan membuat video LIVE dengan koneksi 4G yang lancar di sekitar daerah ini, saya menyadari betapa potensialnya Pulau Baai menjadi tujuan wisata andai dikelola dengan benar. Hutan bakaunya, dengan keeksotisan perahu nelayan yang pulang melaut, pasar ikan, dan gerobak ikan yang hilir mudik penuh ikan-ikan ukuran besar, adalah sebuah pemandangan tersendiri yang pasti akan dinikmati turis, baik dalam maupun luar negeri.
"Iya bang. Kita itu sudah bosan sama Pantai Panjang terus. Lagipula sekarang sudah terlalu crowded, sehingga mulai banyak sampah dan kurang terurus. Lebih enak cari tempat lain," kata salah seorang warga di sekitar Pantai Panjang.
Eh omong-omong wisata kuliner. Selain ikan, sebenarnya Bengkulu juga terkenal dengan hidangan asli bernama lema. Pasti banyak yang bertanya-tanya, apaan sih lema?