Mohon tunggu...
Hariadhi
Hariadhi Mohon Tunggu... Desainer - Desainer

Ghostwriter, sudah membuat 5 buku berbagai Dirut BUMN dan Agency Multinasional, dua di antaranya best seller. Gaya penulisan berdialog, tak sekedar bernarasi. Traveler yang sudah mengunjungi 23 dari 34 provinsi se Indonesia. Business inquiry? WA 081808514599

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cegah Stunting, Pak Jokowi Hadiahkan 20 Sepeda untuk Suku Anak Dalam di Hari Anak Nasional

27 Juli 2018   14:58 Diperbarui: 27 Juli 2018   15:15 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maka jadilah saya pusing sendiri dgn PR carikan sepeda&motor roda tiga. Eh.. semesta berkonspirasi, Tuhan memberkati. Usai termenung di mobil setelah berdiskusi dengan Suku Anak Dalam, tiba-tiba masuk telepon dari  salah seorang relawan, Marina Kusumawardani menelepon.

Menyuruh datang ke Istana Bogor, sekarang juga! Wah kesempatan besar untuk datang langsung Pak Jokowi, kan beliau senang memberikan sepeda ke anak-anak!

Jurus saya adalah diplomasi. Tau teori The Gift? Orang yang tinggal di sekitar Samudera Pasifik, tentunya termasuk kita, punya kebiasaan saling menghadiahkan sesuatu. Jadi Suku Anak Dalam juga harus punya sesuatu untuk dihadiahkan ke Pakde Jokowi supaya Pakde juga selalu ingat mereka. Kebetulan mereka sedang mengumpulkan buah pinang sebagai bagian dari ritual sirih. Saya bawa sebungkus dan terbang ke Jakarta!

Selain buah pinang, tidak lengkap kalau tidak ada sirih, kapur, dan bagian yang paling penting: Mengingatkan beliau kalau Gunung Kerinci yg jadi favoritnya saat muda terletak di Jambi. Provinsinya Suku Anak Dalam!

Sangat penting untuk berculinary-diplomacy, maka saya kejar 24 jam lagi bolak balik ke Gunung Kerinci untuk membeli Teh Kayu Aro. Dan nyatanya memang daerah tersebut luar biasa indahnya. Kebun teh mirip puncak, tanpa vila-vila yang merusak pemandangan! Pak Jokowi senang mendaki gunung ini pada waktu mudanya, maka pasti satu atau dua kali dia pernah mencicipi teh kayu aro!

Maka saat masuk Istana Bogor saya selipkan oleh-oleh Teh Kayu Aro. Teh ini salah satu kebun teh tertua di dunia. Saya harus cari cara supaya bisa lolos pengawasan ketat. Teh tersebut kotaknya dilepas, masukin saku, lolos pemeriksaan paspampres!

Ada teman yang bertanya dengan setengah iri "Kok Hariadhi mulu yang diundang ketemu Pakde Jokowi?" Karena setiap kali bertemu, saya selalu tidak segan memberi kritik & masukan ke Pakde Jokowi. 

Maka saya memberikan kritik kepada Pak Jokowi kalau kunjungan 2015/16 itu ga tuntas bereskan problem suku Anak Dalam sampai ke akar masalah pendidikan, bahkan jika diolah oleh haters berpotensi menjadi bahan fitnah baru bagi Pak Jokowi. Saat masuk pembahasan harus berbuat apa, maka saya sebutkan bahwa request saya sederhana saja dan harusnya tidak nerepotin Pak Jokowi. "Minta sepeda untuk SAD pak!"

Pak Jokowi kan memang senang memberikan sepeda. Nah maksud saya pakde jokowi cukup berikan satu sepeda secara simbolis. Nanti sisanya diumumkan ke relawan untuk dilengkapi. Eh.. tak disangka-sangka Pakde nanya "Butuhnya berapa?" Ihiyyy!!! Yes yes! Langsung aja saya jawab "Dua Puluh Pak!" Seisi ruangan ketawa. Eh... dikabulkan lho!

Tapi pastinya tidak bisa sembarangan minta. Saya dikasih PR lengkapi dulu data anak2 penerima sepeda. Buktikan mereka ada dan memang butuh sepeda. Bolak balik lagi deh ke Suku Anak Dalam.. sekadar informasi, untuk sekali keluar masuk ke area Suku Anak Dalam, butuh sekitar 10 jam dari Jambi.

Tapi percayalah, bahwa sekali Pak Jokowi sudah mengiyakan, ia tidak akan pernah ingkar janji. Itulah yang membuat saya percaya dan mau bela-belain beberapa kali masuk lagi ke daerah Suku Anak Dalam di Air Hitam. Dalam sebulan, data anak-anak sudah ada, nama, lokasi, umur, bahkan lengkap sampel video mereka beneran minta sepeda kepada Pak Jokwi.. Semua saya kerjakan karena yakin Pakde akan memenuhi janjinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun