Sejarah adalah salah satu topik yang tidak pernah ada habisnya untuk dibahas. Hal-hal kecil yang terjadi dalam kehidupan manusia baik itu besar maupun kecil bisa dikategorikan sebagai sejarah. Dampaknya beragam, ada yang bisa mempengaruhi sedikit orang, bahkan ada juga yang memiliki dampak lebih besar hingga bisa dirasakan di masa mendatang.
Namun tahukah kamu, jika sejarah juga bisa timbul akibat kesalahan dalam perhitungan keuangan? Kesalahan ini terdengar lucu, bukan? Tetapi begitulah sejarah. Berikut 5 kesalahan paling mahal yang pernah terjadi dalam sejarah.
1. Tanah yang dijual dengan harga murah
Dulu, Alaska adalah bagian dari Kekaisaran Rusia sebelum dimiliki oleh Amerika Serikat. Alexander II yang merupakan Tsar Rusia menganggap kalau Alaska hanyalah sebuah tanah yang diselimuti oleh es yang tidak berguna. Hal ini mendorongnya untuk menjual Alaska dengan harga yang sangat murah, 7,2 juta USD, yang kalau dilihat sekarang seharga 1 miliar USD. Tujuan Rusia menjual Alaska karena terdesak oleh Perang Krimean yang sedang berkecamuk. Rusia mengkhawatirkan pergerakan Inggris yang bisa menyusup masuk ke Alaska melalui Kanada dan malah menyerang Rusia dari belakang.
Sayangnya keputusan itu merupakan kerugian bagi Rusia di masa mendatang. Pada tahun 1920, ditemukan minyak di Alaska dan membuat Alaska menjadi salah satu daerah terpenting di dunia dengan nilai jual sekarang mencapai lebih dari 50 miliar USD.
2. Alat yang salah
Tragedi Chernobyl adalah bukti nyata dari bahayanya sebuah reaktor nuklir. Saat reaktor itu bocor, Chernobyl menjadi daerah yang tidak bisa dihuni selama 3000 tahun karena tingkat radiasinya yang sangat tinggi. Bahkan hingga kini, upaya dari berbagai pihak untuk membersihkan sisa radiasi nuklir masih terus dilakukan.
Tragedi ini merupakan tragedi yang terjadi akibat kelalaian manusia. Sebelum terjadi ledakan, dilakukan pemasangan alat baru yang harganya mencapai 720 miliar USD. Sayangnya, alat baru yang mahal harganya itu tidak cocok dengan reaktor nuklir di Chernobyl.
3. Kapal selam yang terlalu berat
Pemerintah Spanyol pada tahun 2013 membuat sebuah kapal selam yang sangat canggih dengan menghabiskan anggaran sebesar 1,75 miliar USD. Kapal selam itu pada awalnya di desain dengan panjang 71 meter dan bobot 2.200 ton.
Sayangnya ketika kapal selam itu telah berhasil dibuat, panjangnya bertambah menjadi 21 meter dan beratnya menjadi 3000 ton. Terlalu berat untuk dioperasikan di dalam air dan terlalu besar untuk tetap berada di pangkalan. Alhasil, pemerintah Spanyol harus membuat ulang kapal itu dan kehilangan 1,75 miliar USD.
4. Kapal perang yang tenggelam di pelayaran perdananya
Swedia pernah memiliki kapal perang yang terkenal akan keindahan serta kemegahannya. Kapal perang itu bernama Vasa yang dibuat pada tahun 1626. Vasa dibuat menggunakan kayu-kayu oak terbaik di Swedia serta ahli kapal yang terkenal asal Belanda, Henrik Hybertsson. Vasa memiliki panjang 69 meter dengan tinggi 50 meter. Kapal ini juga memiliki bobot 1.200 ton. Memiliki 10 layar, 64 meriam, 120 ton pemberat, dan juga ratusan patung sebagai hiasan. Total biaya yang dikeluarkan untuk membuat kapal ini adalah 200 ribu USD, yang saat ini bisa lebih harganya.
Tragedi kapal Vasa terjadi ketika pelayaran akan dimulai. Pada 10 Agustus 1628, Vasa akhirnya mulai berlayar. Tidak lama setelah pelayaran dimulai, embusan angin menerpa kapal yang membuatnya oleng dan air mengalir masuk. Hanya dalam hitungan menit, kapal dengan harga selangit itu akhirnya tenggelam bersama beberapa awak kapalnya.
5. Kucing yang diimpor dari Timur Tengah
Pada akhir abad ke-14, sebuah wabah mematikan muncul di Eropa dan membunuh sepertiga dari penduduk Eropa pada waktu itu. Wabah mematikan itu disebut dengan Wabah Hitam (Black Death).
Kemunculan Wabah Hitam yang melanda Eropa bermula dari serangga kutu yang terinfeksi melalui kontak langsung dengan hewan pengerat seperti tikus. Sayangnya, banyak warga Eropa yang tidak mengetahui asal muasal Wabah Hitam itu hingga muncul banyak spekulasi dan takhayul seperti kucing yang membawa kutukan karena erat hubungannya dengan para penyihir.Â
Parahnya, para penduduk Eropa mulai membantai kucing-kucing, terutama kucing hitam, yang dianggap membawa wabah tersebut yang malah membuat wabah kian mengganas. Tanpa adanya predator alami mereka, tikus-tikus mulai berkembang biak dengan menggila.
Butuh waktu cukup lama bagi para ilmuwan dan dokter waktu itu untuk menemukan sumber dari penyakit Wabah Hitam. Hingga akhirnya, para pemimpin Eropa mulai mengimpor kucing-kucing dari Timur Tengah. Kerugian yang dirasakan oleh para penduduk Eropa karena membantai kucing-kucing sangat banyak jumlahnya. Yang terparah, mereka harus mengalami kerugian nyawa.
Sejarah memang memiliki jalur yang unik. Kesalahan karena tindakan atau perhitungan bisa membuat kerugian yang berdampak sangat parah. Memang untuk itulah sejarah diperlukan oleh manusia, agar belajar dari masa lalu dan terhindar dari masalah yang sama di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
