Mohon tunggu...
Harfi Admiral
Harfi Admiral Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Sepertinya, menulis sudah menjadi kewajiban

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Unik! 5 Kesalahan Paling Mahal dalam Sejarah

22 April 2022   02:02 Diperbarui: 22 April 2022   02:06 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayangnya ketika kapal selam itu telah berhasil dibuat, panjangnya bertambah menjadi 21 meter dan beratnya menjadi 3000 ton. Terlalu berat untuk dioperasikan di dalam air dan terlalu besar untuk tetap berada di pangkalan. Alhasil, pemerintah Spanyol harus membuat ulang kapal itu dan kehilangan 1,75 miliar USD.

4. Kapal perang yang tenggelam di pelayaran perdananya

Swedia pernah memiliki kapal perang yang terkenal akan keindahan serta kemegahannya. Kapal perang itu bernama Vasa yang dibuat pada tahun 1626. Vasa dibuat menggunakan kayu-kayu oak terbaik di Swedia serta ahli kapal yang terkenal asal Belanda, Henrik Hybertsson. Vasa memiliki panjang 69 meter dengan tinggi 50 meter. Kapal ini juga memiliki bobot 1.200 ton. Memiliki 10 layar, 64 meriam, 120 ton pemberat, dan juga ratusan patung sebagai hiasan. Total biaya yang dikeluarkan untuk membuat kapal ini adalah 200 ribu USD, yang saat ini bisa lebih harganya.

Kapal Perang Vasa, Vasa Museum (Youtube.com/Destinationsofhistory)
Kapal Perang Vasa, Vasa Museum (Youtube.com/Destinationsofhistory)

Tragedi kapal Vasa terjadi ketika pelayaran akan dimulai. Pada 10 Agustus 1628, Vasa akhirnya mulai berlayar. Tidak lama setelah pelayaran dimulai, embusan angin menerpa kapal yang membuatnya oleng dan air mengalir masuk. Hanya dalam hitungan menit, kapal dengan harga selangit itu akhirnya tenggelam bersama beberapa awak kapalnya.

5. Kucing yang diimpor dari Timur Tengah

Pada akhir abad ke-14, sebuah wabah mematikan muncul di Eropa dan membunuh sepertiga dari penduduk Eropa pada waktu itu. Wabah mematikan itu disebut dengan Wabah Hitam (Black Death).

Kemunculan Wabah Hitam yang melanda Eropa bermula dari serangga kutu yang terinfeksi melalui kontak langsung dengan hewan pengerat seperti tikus. Sayangnya, banyak warga Eropa yang tidak mengetahui asal muasal Wabah Hitam itu hingga muncul banyak spekulasi dan takhayul seperti kucing yang membawa kutukan karena erat hubungannya dengan para penyihir. 

Parahnya, para penduduk Eropa mulai membantai kucing-kucing, terutama kucing hitam, yang dianggap membawa wabah tersebut yang malah membuat wabah kian mengganas. Tanpa adanya predator alami mereka, tikus-tikus mulai berkembang biak dengan menggila.

Kucing Hitam (Unsplash.com)
Kucing Hitam (Unsplash.com)

Butuh waktu cukup lama bagi para ilmuwan dan dokter waktu itu untuk menemukan sumber dari penyakit Wabah Hitam. Hingga akhirnya, para pemimpin Eropa mulai mengimpor kucing-kucing dari Timur Tengah. Kerugian yang dirasakan oleh para penduduk Eropa karena membantai kucing-kucing sangat banyak jumlahnya. Yang terparah, mereka harus mengalami kerugian nyawa.

Sejarah memang memiliki jalur yang unik. Kesalahan karena tindakan atau perhitungan bisa membuat kerugian yang berdampak sangat parah. Memang untuk itulah sejarah diperlukan oleh manusia, agar belajar dari masa lalu dan terhindar dari masalah yang sama di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun