Mohon tunggu...
Harfei Rachman
Harfei Rachman Mohon Tunggu... Freelancer - An Un-educated Flea

Aku, pikiran yang kamu takkan bisa taklukkan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Abstract Melancholia

10 Agustus 2024   21:33 Diperbarui: 10 Agustus 2024   21:36 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika saja In Yun itu memang ada, maka apa yang terjadi pada masa depan? 

Maka anomali-anomali yang hadir akan merusak logika tapi, ah sudahlah. 

Lebih baik menyeruput secangkir kopi v60 dan sedikit berkhayal.

Andai Pizarnik dan Kafka hidup kembali, akankah mereka berpasangan satu sama lain?

Bercumbu secara menggebu-gebu dengan pikiran abstrak mereka, mengisi adegan-adegan liar yang hanya bisa dimengerti mereka dan para pengagumnya.

Mungkin di In Yun berbeda, kita bisa melihat Pierre Tendean bersama si kecil Ade Irma tersenyum bahagia akhirnya dia melamar Rukmini. Wanita yang mungkin dia tahu dari surat-surat kecil. Sederhana tapi romantis. Lalu mereka berpagut abadi di altar yang sama.

Lalu apakah Tan Malaka bisa dianggap sebagai bapak bangsa? Pembuat konsep negara Republik Indonesia tak layak difitnah dengan gosip-gosip murahan dari orang-orang kerdil yang picik, para provokator bangsa. 

Semoga di In Yun berbeda, Tan Malaka bertemu dengan Pertiwi pilihannya. Pertiwi yang mampu menjadi sandaran bahu dan menopang kepala yang mengangkut mimpi-mimpi besarnya. Seorang pertiwi memahami isi kepala si penulis Madilog. Buku suci yang sudah meramal nasib bangsa seratus tahun ke depan. 

Tentang apa yang terjadi sekarang. Tentang kemunafikan para penguasa yang terus menerus tiada akhir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun