Ajang Piala Oscar tinggal menghitung hari lagi. Banyak yang menanti ajang terbesar perfilman ini. Sederet pengisi acara mulai dari Band Legendaris: Queen, Lady Gaga yang akan berduet dengan lawan mainnya Bradley Cooper, Jennifer Hudson hingga Kendrick Lamar akan tampil di depan insan perfilman Dolby Theatre, Los Angeles, Amerika Serikat. Banyak yang memprediksi siapa yang akan pantas meraih Piala Oscar.Â
Dari beberapa kategori, salah satunya yang paling bergengsi adalah nominasi pemeran pria terbaik. Tidak ada nama-nama seperti Ethan Hawke (First Reformed), Ryan Gosling (First Man), John David Washington (BlackKklansman), hingga Joaquin Phoenix (You Were Never Really Here) yang memenangkan Aktor Terbaik dalam ajang Piala Cannes dua tahun lalu.
Ini menjadi konsistensi Dafoe dalam ajang Oscar. Setahun yang lalu, dia juga tampil sebagai nominasi pemeran pendukung pria terbaik dalam film indie Florida Project (2017) sebelum dikalahkan Sam Rockwell dalam film Three Billboards outside Ebbing, Missouri (2017).Â
Sayangnya, aktor yang mampu menguasai tujuh bahasa ini terganjal oleh sebuah kontroversi. Dalam sebuah wawancara, Viggo yang tampil sebagai seorang bouncer berdarah Italia yang rasis dalam film Green Book ini keceplosan menyebut sebuah kata yang mendiskreditkan kaum berkulit hitam di Amerika Serikat. Tak lama, dia pun meminta maaf atas ucapannya tersebut.Â
Viggo sendiri yang dikenal sebagai aktor method memang terkadang sulit melepas perangai dalam karakternya di film tersebut. Dan ini pun sempat menjadi bulan-bulanan media Hollywood, yang kemungkinan besar menyulitkan langkah sang aktor untuk mengikuti langkah rekannya, Mahershala Ali dalam film tersebut.
Mahershala Ali yang sudah memenangi berbagai penghargaan sebagai pemeran pendukung pria terbaik ini berpeluang besar untuk meraih Oscar keduanya esok setelah film Moonlight (2016).
 Tak hanya itu, Bradley juga mampu berperan baik sebagai Jackson Maine, seorang penyanyi profesional yang memiliki masalah dengan perilakunya sendiri. Sayangnya, A Star is Born yang mendapat pujian dari para kritikus ini hanya dianggap angin lalu. Dan kemungkinan besar, peluang Bradley mungkin sangat tipis dalam nominasi ini.
Peran Freddie Mercury yang sebelumnya ditawarkan kepada aktor Sacha Baron Cohen pun berhasil dia perankan dengan baik. Rami yang notabene-nya lahir di Amerika Serikat mampu memerankan vokalis band asal Inggris tersebut.
Memang sempat ada perpecahan antara dirinya dan sutradara terdahulu, Bryan Singer di lokasi syuting. Namun semua itu terlupakan, dan banyak orang yang terhipnotis oleh aksinya dan bernostalgia dengan lagu-lagu milik Queen. Dari Piala Golden Globes, SAG Awards, hingga BAFTA sudah ia miliki. Akankah Piala Oscar akan menjadi miliknya?
Bila Rami Malek sukses memerankan tokoh yang sangat dicintai dan dielu-elukan, maka peran Christian Bale justru berbanding terbalik dengannya. Aktor Inggris ini tak kalah bagusnya memerankan mantan wakil Presiden AS yang sangat dibenci, Dick Cheney.Â